NASIONAL.NEWS — Festival Tabut 2025 menorehkan sejarah baru dalam industri pariwisata budaya nasional. Lebih dari 206 ribu pengunjung memadati Kota Bengkulu selama perhelatan akbar yang berlangsung sejak 1 Muharram atau 27 Juni hingga 6 Juli 2025 tersebut.
Dengan perputaran ekonomi mencapai Rp21 miliar, festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga instrumen strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, dalam pidato penutupan yang digelar di Sport Center Bengkulu, Sabtu (5/7/2024) malam, menggarisbawahi nilai strategis Festival Tabut sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
“Kami melihat ini event yang besar, event yang memiliki atau memberikan dampak besar. Kalau sekarang skalanya nasional, kami ingin dorong agar naik lagi menjadi skala internasional,” ujar Wamenpar.
Wamenpar menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pemangku kepentingan yang turut menyukseskan acara ini, termasuk pelaku seni dan UMKM yang terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Menurutnya, kehadiran Festival Tabut menjadi bukti nyata bahwa budaya dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah.
Transformasi Festival Tabut
Sebagai tradisi sakral yang diwariskan turun-temurun, Tabut telah mengalami transformasi dari kegiatan keluarga menjadi festival tingkat kota, provinsi, hingga kini berskala nasional.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan optimisme akan masa depan festival ini.
“InsyaAllah cita-cita kita, Tabut ini tidak hanya milik Bengkulu saja. Tidak hanya milik Indonesia saja, tapi Tabut ini harus menjadi milik dunia,” ungkap Helmi.
Peningkatan jumlah pengunjung dari tahun sebelumnya, 132.898 orang pada 2024 menjadi 206.217 orang di 2025, mencerminkan daya tarik festival yang terus meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, mengungkapkan bahwa lonjakan kunjungan ini mendorong peningkatan tajam dalam sektor ekonomi masyarakat.
“Perputaran ekonomi pada saat pelaksanaan Festival Tabut 2025 ini meningkat pesat, mencapai Rp21 miliar,” kata Murlin.
Komitmen Dukungan Kemenpar
Lebih lanjut, Ni Luh Puspa menekankan bahwa Kementerian Pariwisata akan terus mendukung penyelenggaraan event-event berbasis budaya sebagai strategi meningkatkan mobilitas wisatawan dan memperkuat ekonomi kreatif.
Ia mencontohkan, KEN 2024 berhasil mendorong produksi barang dan jasa sebesar Rp256,1 miliar, berkontribusi terhadap PDB sebesar Rp238,2 miliar, serta memicu perputaran ekonomi hingga Rp13,57 triliun secara nasional.
Prestasi Festival Tabut 2024 sendiri mencakup partisipasi 420 pelaku UMKM, 1.509 pekerja seni, dan penciptaan 2.500 lapangan kerja, dengan nilai ekonomi mencapai Rp3,02 miliar. Lompatan yang dicapai pada 2025 mengindikasikan arah positif bagi masa depan pariwisata Bengkulu.
“Ini tentu memberikan tren yang sangat positif dan ini juga memberikan optimisme bagi kita bahwa pariwisata Bengkulu ini akan bisa terus meningkat performanya, tutup Wamenpar Ni Luh Puspa, yang dalam kunjungannya turut didampingi Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf, Raden Kurleni Ukar.