80.000 Kopdes Merah Putih Didirikan, Target Serap 2 Juta Tenaga Kerja

NN Newsroom

Senin, 30 Juni 2025

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan bicara dalam konferensi pers soal Kopdes Merah Putih (Foto: dok. Menko Pangan)

NASIONAL.NEWS — Di tengah pusaran ekonomi global yang kian menekan struktur ekonomi lokal, kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) menjadi salah satu langkah sistemik membangun ulang basis ekonomi kerakyatan dari akar rumput.

Dengan semangat gotong royong dan kemandirian, koperasi ini tidak hanya menjadi entitas ekonomi alternatif, melainkan juga instrumen transformasi sosial dan penguatan kapasitas desa.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan Kopdes Merah Putih dirancang sebagai motor penggerak ekonomi desa yang akan menyerap jutaan tenaga kerja.

“Dari koperasi ini kita perkirakan 2 juta akan terserap tenaga kerja, 2 juta orang minimal,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (30/6/2025).

Dikelola Langsung Masyarakat

Zulhas, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Kopdes Merah Putih, menjelaskan bahwa koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai unit distribusi pangan, namun juga mencakup layanan kesehatan, energi rumah tangga, serta penyediaan sembako.

Semua kegiatan ini, kata Zulhas, dikelola langsung oleh masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan, menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi berbasis komunitas.

Per 30 Mei 2025, tercatat 80.000 unit Kopdes Merah Putih telah berdiri di seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 65.000 telah mengantongi legalitas hukum. Targetnya, seluruh unit akan memiliki badan hukum sah pada akhir Juni 2025.

Perluas Peluang Kerja

Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Isra Ramli, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih tidak hanya mengefisienkan rantai distribusi desa, tetapi juga memperluas peluang kerja.

“Setiap Kopdes Merah Putih setidaknya akan memiliki tiga pengurus inti—ketua, sekretaris, dan bendahara—yang dipilih oleh anggota,” jelas Isra.

Isra menambahkan bahwa pekerja tambahan di koperasi akan direkrut bukan sebagai ASN atau PPPK, melainkan sebagai karyawan koperasi murni.

Lanjutkan Gagasan Margono Djojohadikusumo

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menuturkan bahwa gagasan pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto.

Visi Prabowo ini, terang Ferry, melanjutkan perjuangan kakeknya, Margono Djojohadikusumo—perintis sistem ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

“Saya sekarang mendapatkan satu benang merahnya, kenapa Pak Presiden Prabowo seperti ingin melanjutkan pemikiran dari Pak Margono,” kata Ferry.

Dalam konteks globalisasi dan dominasi pasar bebas, peran koperasi kian terpinggirkan. Ferry menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan tengkulak, middleman, dan rentenir terhadap daya beli masyarakat desa.

“Keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih ini diharapkan dapat memotong mata rantai distribusi sehingga keberadaan tengkulak, rentenir, dan middleman tersebut dapat dieliminasi,” ujarnya.

Ferry melaporkan bahwa seluruh proses pembentukan koperasi telah berjalan sesuai rencana.

“Hari ini saya ingin melaporkan, Alhamdulillah kita sudah membentuk 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih se-Indonesia. Selanjutnya tinggal proses-proses administrasi dan akhir Juni 2025 insya Allah selesai (penerbitan Badan Hukum Koperasi),” katanya.

Lebih dari sekadar memperkuat daya beli atau menyerap tenaga kerja, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi jalur akselerasi pemerataan ekonomi berbasis gotong royong.

“Koperasi ketinggalan dari sisi volume usaha hingga asetnya. Aset koperasi dibandingkan dengan BUMN dan badan usaha swasta tidak ada apa-apanya,” kata Ferry menutup.

TERKAIT LAINNYA