HARI ini, Kamis 15 Mei 2025, Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, genap berusia 83 tahun. Di usia yang bagi kebanyakan orang identik dengan istirahat total dari aktivitas publik, sosok yang akrab disapa Pak JK ini justru menunjukkan vitalitas yang luar biasa.
Tidak hanya tetap aktif menghadiri forum-forum strategis nasional maupun internasional, Jusuf Kalla juga masih memimpin dua lembaga besar yang menjadi pilar sosial dan keagamaan di Indonesia, yakni Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Konsistensi Pengabdian untuk Kemanusiaan
Sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia sejak tahun 2009, Jusuf Kalla telah mengarahkan PMI menjadi lembaga kemanusiaan yang semakin modern, profesional, dan tanggap bencana.
Di bawah kepemimpinannya, PMI terlibat aktif dalam berbagai operasi kemanusiaan, termasuk dalam penanganan bencana alam, pandemi COVID-19, dan krisis kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia.
PMI bahkan turut memperluas jangkauan bantuannya ke luar negeri, menegaskan bahwa semangat solidaritas Indonesia tidak terbatas secara geografis.
Sementara itu, melalui Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla menggagas program modernisasi masjid yang menekankan tiga pilar yaitu fungsi sosial, edukatif, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Ia berulang kali menegaskan bahwa masjid harus menjadi pusat peradaban, bukan hanya tempat ibadah ritual semata.
Di bawah arahannya, DMI meluncurkan berbagai program revitalisasi masjid, pelatihan imam, hingga digitalisasi layanan keumatan.
Tokoh Perdamaian Dunia
Reputasi internasional Jusuf Kalla juga terus bersinar, khususnya dalam bidang diplomasi damai.
Pada tahun 2020-an, JK terlibat dalam misi perdamaian di Afganistan, sebagai mediator informal yang dipercaya banyak pihak.
Keberhasilannya dalam proses perdamaian Aceh pada 2005 menjadi kredensial utama yang membuktikan kapasitasnya sebagai tokoh yang mampu menjembatani konflik antar-kelompok dan antar-negara.
Dalam berbagai forum internasional seperti World Economic Forum (WEF), The International Peace Foundation (IPF), dan pertemuan antarnegara OKI, Jusuf Kalla hadir sebagai suara moderat dari dunia Islam yang mengedepankan solusi damai, dialog antar-peradaban, dan penguatan diplomasi berbasis kemanusiaan.
Kesehatan Fisik dan Spiritualitas yang Menjadi Inspirasi
Yang menarik, meski telah memasuki usia 83 tahun, Jusuf Kalla masih terlihat sehat, aktif, dan bugar.
Jadwalnya padat. Dalam sepekan terakhir saja, ia tercatat menghadiri forum internasional di Kuala Lumpur, menjadi pembicara kunci dalam seminar kebangsaan di Jakarta, serta memimpin rapat internal PMI di Makassar. Banyak pihak menyebut vitalitas ini sebagai buah dari disiplin hidup dan semangat pengabdian yang tulus.
Dalam banyak kesempatan, Jusuf Kalla selalu kerapkali menyatakan bahwa aktivitas sosial dan ibadah adalah bentuk kebugaran mental dan spiritual yang ia jaga sejak muda. Baginya, tak ada waktu yang terbuang sia sia selain diisi dengan kebaikan.
Ucapan dan Doa dari Tokoh Bangsa
Di hari ulang tahunnya ini, berbagai ucapan doa dan harapan datang dari tokoh-tokoh nasional. Salah satunya datang dari Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah.
Melalui Sekretaris Jenderal Dr. Abdul Ghofar Hadi, organisasi tersebut menyebut Jusuf Kalla sebagai “Guru Bangsa dan Tokoh Perdamaian”.
“Kiprah Pak JK melintasi sekat ideologis dan sektoral. Beliau adalah cerminan tokoh bangsa yang tulus dalam membangun harmoni sosial dan perdamaian. Kami mendoakan beliau sehat selalu dan terus menjadi inspirasi umat dan bangsa,” ujar Ghofar dalam keterangannya.
Warisan Pemikiran dan Etos Kepemimpinan
Tak hanya sebagai tokoh publik dan pemimpin organisasi, Jusuf Kalla juga meninggalkan warisan pemikiran yang relevan hingga hari ini.
Pandangannya tentang pentingnya efisiensi dalam pemerintahan, harmoni dalam keberagaman, serta urgensi membangun ekonomi berbasis produksi dan daya saing masih menjadi referensi dalam diskursus kebijakan nasional.
Dalam buku yang berjudul “Solusi JK: Logis, Spontan, Tegas, dan Jenaka” dan di buku lainnya seperti “Jusuf Kalla: Di Balik Beragam Isu” mencerminkan sosok yang berpikir strategis namun tetap membumi.
Dalam banyak kesempatan, ia kerap menyampaikan prinsip sederhana yang menjadi panduan hidupnya: “Berbuat baiklah semampu kita”
Komitmen Panjang Seorang Negarawan
Ulang tahun ke-83 Muhammad Jusuf Kalla bukan sekadar peringatan personal, melainkan refleksi tentang komitmen panjang seorang negarawan terhadap bangsa dan kemanusiaan.
Di tengah arus politik yang sering kali gaduh dan transaksional, kehadiran figur seperti Pak JK menjadi pengingat bahwa pengabdian sejati tak mengenal batas usia dan jabatan.
Semoga di usia ke-83 ini, Pak JK terus diberikan kesehatan, kekuatan, dan hikmah untuk melanjutkan kiprah sebagai penjaga harmoni dan pelayan kemanusiaan, baik di Indonesia maupun dunia.
*) Adam Sukiman, penulis inisiator gerakan Emas Jakarta dan asisten peneliti Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect)