STIE Hidayatullah Gelar Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI, Bidik Menuju Indonesia Emas 2045

DEPOK — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI di Aula Sekolah Pemimpin Pondok Pesantren Hidayatullah, Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (27/10/2024).

Dengan dihadiri oleh 75 wisudawan/wati beserta keluarga dan kerabat, acara dimulai dengan prosesi yang khidmat. Para wisudawan memasuki ruangan, diikuti oleh struktur akademik, dan kemudian anggota senat, yang memberikan kesan sakral dan penuh kebanggaan.

Bacaan Lainnya
DSC5747
Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok, Ahad, 27 Oktober 2024 (Foto: Mercyvano Ihsan/ Nasional.news)

Ayat suci Al-Qur’an dari surat Ar-Rahman (1-31) di awal acara yang dibacakan oleh Muhammad Muzammil Hikam, semakin menambah suasana kesyahduan pada momen tersebut.

Tema wisuda, “Peran Sarjana Penggerak Pembangunan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045,” menggarisbawahi peran penting sarjana dalam pembangunan bangsa.

Sambutan Ketua STIE Hidayatullah, Muhammad Saddam, SE, M.Ak., menekankan integrasi kurikulum berbasis wahyu dan aqidah dengan kurikulum Kemendikbud di kampus yang memiliki tagline “Mencetak Kader Leader” yang ia pimpin ini.

“Kelebihan STIE Hidayatullah Depok adalah dapat mengintegrasi kurikulum berbasis sistematika wahyu dan aqidah dengan kurikulum Kemendikbud,” ungkap Saddam.

Acara ini, terang dia, bukan hanya sekadar penghargaan atas pencapaian akademik para lulusan tetapi juga merupakan momen penting dalam memberikan motivasi dan arahan moral bagi mereka yang siap memasuki dunia kerja dan masyarakat.

Ia menegaskan acara wisuda ini bukan sekadar formalitas akademik semata, tetapi merupakan momentum yang sarat dengan makna. Seperti disampaikan dalam tema sidang senat berkenaan degan peran sarjana sebagai penggerak pembangunan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, Saddam menekankan harapan besar diletakkan di pundak para lulusan STIE Hidayatullah Depok untuk menjadi agen perubahan.

Saddam menambahkan, mereka diharapkan mampu berperan dalam membangun masyarakat, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga moral dan spiritual, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Ust. Lalu Mabrul, M.Pd.I., turut memberi sambutan. Dia mengingatkan para lulusan bahwa wisuda bukanlah akhir dari pendidikan, melainkan awal dari pengabdian mereka yang sebenarnya kepada masyarakat.

“Proses wisuda ini bukanlah akhir dari proses pendidikan, tapi wisuda adalah langkah awal dan gerbang yang sangat luas dan lebar untuk mempelajari makna kehidupan yang riil dan kompleks,” ujarnya.

Mabrul menambahkan bahwa ilmu yang telah diperoleh harus diuji dan diimplementasikan demi manfaat bagi masyarakat, yang memperkuat nilai-nilai luhur dan amanah yang kini diemban para lulusan.

Di hadapan para wisudawan, ustadz asal Lombok ini menekankan pentingnya menghargai peran orang tua, dosen, dan seluruh pihak yang mendukung perjalanan para lulusan.

“Keberhasilan Anda dalam menyelesaikan pendidikan sarjana saat ini adalah peran orang tua yang senantiasa berkorban dan mendoakan,” katanya. Ia mengingatkan para lulusan untuk selalu mengucapkan terima kasih dan berdoa bagi kebaikan orang tua, para dosen, dan siapa pun yang telah mendukung mereka selama menempuh pendidikan.

DSC5966
Muhammad Zuhdi Fadlullah saat menyampaikan kesan pesan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok, Ahad, 27 Oktober 2024 (Foto: Mercyvano Ihsan/ Nasional.news)

Pengukuhan Gelar Predikat Sarjana

Selanjutnya, acara berlanjut dengan pengukuhan SK yang dibacakan oleh Wakil Ketua 1 STIE Hidayatullah Depok, Ridwan Fahrozi, SE, M.M, yang memberikan keabsahan akademik bagi setiap lulusan.

Prosesi pelantikan ini memperkuat identitas mereka sebagai sarjana akuntansi dan manajemen, yang siap berperan dalam masyarakat. Penghargaan kepada wisudawan terbaik, yaitu Muhammad Zuhri Fadlullah, S.M. dan Widayati, S.M., menjadi penanda atas usaha dan prestasi yang mereka capai selama masa studi.

Dalam kesan dan pesan yang disampaikan oleh Muhammad Zuhri Fadlullah, dia menyampaikan semangat dan optimisme para lulusan untuk bersaing dengan lulusan lain di tingkat nasional.

“Hari ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, hari ini bukanlah akhir dari mimpi kita, hari ini adalah awal dari perjuangan amanah dan tugas yang telah menanti kepada kita,” ungkapnya. Zuhri yakin bahwa mereka yang lulus dari STIE Hidayatullah telah ditempa dan dibentuk menjadi sarjana yang unggul dan siap menyongsong masa depan.

DSC5734
Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok, Ahad, 27 Oktober 2024 (Foto: Mercyvano Ihsan/ Nasional.news)

Orasi Ilmiah Ingatkan Tantangan Hari ini

Orasi ilmiah dari Ketua Departemen Sumber Daya Insani (SDI) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah), Dr. Muhammad Arfan AU, M.Si, memberi arahan strategis bagi lulusan untuk meneguhkan penerapan ekonomi syariah di atas dominasi praktik ekonomi konvensional yang berkembang pesat di Indonesia.

“Tantangan kita hari ini adalah ekonomi syariat berkembang namun ekonomi konvensional terus eksis dan berkembang. Di sinilah peran para alumni STIE untuk mengintegrasikan ekonomi syariat dengan ekonomi konvensional,” tegas Arfan.

Arfan juga menekankan bahwa salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah, yang menuntut para alumni untuk mengedukasi masyarakat agar semakin mudah memahami konsep-konsep syariah dalam aktititas ekonomi.

Dalam pernyataan reflektif lainnya, Arfan mengingatkan para lulusan bahwa perubahan global menuntut mereka untuk terus belajar dan meningkatkan ilmu agar tidak terjebak dalam ekonomi kapitalisme. “Orang yang mengikuti globalisasi namun tidak disertai dengan ilmu Islam, sangat mungkin terjadi ia akan terjebak dengan Ekonomi Kapitalisme,” tambahnya.

Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Hafid Bahar, M.M., yang menjadi simbol syukur dan pengharapan agar seluruh lulusan diberi kemudahan dan keberkahan dalam meniti masa depan.

Doa ini menjadi akhir yang menenangkan, membangun optimisme, dan memperkuat tekad para lulusan untuk menjalani setiap fase kehidupan dengan penuh tanggung jawab.*/Mercyvano Ihsan

Pos terkait