BENGKULU– Dalam upaya mengokohkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter dan keislaman, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Kantor Perwakilan Bengkulu kembali menyalurkan fidyah kepada mereka yang berhak menerima.

Memasuki hari kelima program ini, sebanyak 80 paket fidyah telah didistribusikan kepada santri dan masyarakat yang membutuhkan.
Bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Nakau, Kota Bengkulu, kegiatan ini bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi juga komitmen dalam membangun generasi Qurani yang tangguh.
Ketua BMH Perwakilan Bengkulu, Hendrianto, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah mempercayakan fidyahnya kepada BMH.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh kaum Muslimin dalam menunaikan fidyah melalui BMH Bengkulu,” kata Hendrianto dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Sebagai lembaga filantropi Islam yang berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial, BMH terus berupaya agar setiap donasi yang diterima dapat memberikan dampak luas bagi penerima manfaat.
“Amanah ini menjadi komitmen utama kami untuk menyalurkannya kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya secara optimal. Terima kasih Orang Baik di sana,” katanya menambahkan.
Salah satu staf implementator program, Mastur, menegaskan bahwa fidyah yang disalurkan bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga wujud kasih sayang dan kepedulian umat.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas fidyah yang telah dipercayakan. Bantuan ini sangat berarti bagi adik-adik dan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga Allah membalas kebaikannya,” katanya.

Bagi para santri penerima manfaat, fidyah ini bukan sekadar makanan, tetapi juga harapan. Salah satu santri, Fahri Ramadan, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima.
“Kami tidak menyangka akan mendapatkan bantuan sebesar ini. Fidyah ini adalah harapan baru bagi kami untuk terus belajar, semangat berpuasa, dan menggapai cita-cita. Semoga Allah selalu melindungi,” katanya.
Bantuan fidyah ini diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi para penerima manfaat dan semakin menguatkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan pembinaan karakter berbasis nilai-nilai Islam.
Dalam Islam, fidyah bukan hanya kewajiban bagi mereka yang tidak dapat berpuasa, tetapi juga bentuk solidaritas sosial yang mendalam. Melalui program seperti ini, fidyah tidak hanya menjadi sekadar pemenuhan kewajiban, tetapi juga investasi untuk masa depan generasi yang lebih baik.
Sebagai bagian dari komitmennya, BMH Bengkulu terus membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan santri di berbagai wilayah. Kepercayaan yang diberikan oleh para donatur menjadi modal utama dalam menjaga kesinambungan program-program kemanusiaan yang dijalankan.
Program penyaluran fidyah ini menjadi bukti bahwa kebaikan yang diberikan oleh masyarakat dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi mereka yang membutuhkan. Semoga gerakan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk berbagi. (cdi/nas)