Qurban dan Luasnya Jangkauan Kebahagiaan, BMH Tegaskan Komitmen Kemanusiaan

NN Newsroom

22 Mei 2025

2
Min Read

NASIONAL.NEWS — Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) menggelar konferensi pers bertema “Bahagia dengan Berqurban” di Jakarta pada Kamis (22/5/2025).

Dalam acara ini, BMH menegaskan posisi qurban bukan hanya sebagai ritual ibadah, tetapi sebagai alat distribusi kebahagiaan dan sarana diplomasi kemanusiaan lintas batas negara.

Meluaskan Kebahagiaan dengan Qurban

Direktur Laznas BMH, Supendi, menjelaskan bahwa qurban merupakan momentum untuk memperluas kebahagiaan, tidak hanya bagi masyarakat perkotaan, tetapi juga bagi berbagai kelompok marjinal.

“Qurban momentum meluaskan kebahagiaan, bukan saja bagi yang ada di perkotaan tapi juga masyarakat secara luas termasuk para dai pedalaman, muallaf daerah pelosok, dan juga peternak yang hewannya laku,” jelas Supendi.

BMH menetapkan target prioritas penerima manfaat qurban, di antaranya masyarakat pedalaman, santri, yatim dhuafa, masyarakat binaan, dai tangguh, serta daerah krisis kemanusiaan seperti Palestina.

“Kami mengajak media untuk turut mensyiarkan dakwah qurban ke pelosok negeri. Karena, semakin banyak qurban, maka semakin banyak yang mendapatkan kebahagiaan dan keberkahan,” tambahnya.

Berqurban Lewat Laznas BMH

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Dr. Erick Yusuf, S.Sy., M.Pd., seorang pendakwah dan pegiat media sosial. Ia mengajak masyarakat untuk menyalurkan qurban melalui BMH.

“Saya ingin mengajak semua bersama BMH, yuk kita berqurban,” ujarnya.

Erick menekankan makna simbolik hewan qurban dalam konteks sosial dan spiritual.

“Hewan qurban adalah simbol secara material yang kita kemudian kita berbagi kebahagiaan, kita bersyukur karena memahami esensi itu, karenanya kita berlomba untuk bagaimana semua dapat merasakan hal yang sama karena al muslimu kal jasadil wahid, orang-orang Islam itu seperti satu tubuh,” jelasnya.

Qurban sebagai Diplomasi Non-state

Intelektual muslim Pizaro Gozali Idrus turut memberikan pandangan strategis mengenai program qurban mancanegara BMH, yang menurutnya, memiliki nilai penting dalam diplomasi non-negara (non-state diplomacy).

“Qurban mancanegara yang dilakukan BMH adalah bagian dari diplomasi penting yang menguatkan posisi Indonesia di kancah percaturan global,” katanya.

Pizaro mencontohkan bahwa penyaluran qurban BMH menjangkau kawasan seperti Afrika, Rohingya, dan Palestina.

“Diplomasi itu bukan saja dilakukan oleh negara atau state, tapi juga non-state seperti dilakukan BMH melalui penyaluran qurban ke berbagai negara,” jelasnya.

Ia mengaitkan hal tersebut dengan warisan pemikiran para tokoh pendiri bangsa.

“Upaya kemanusiaan ini adalah legacy bangsa Indonesia dan telah dilakukan oleh para bapak bangsa kita, seperti dilakukan Soekarno, Natsir, dan lain sebagainya,” ujarnya.

“Jadi apa yang dilakukan BMH sekarang itu memang memenuhi mandat konstitusi kita dan memang panggilan jiwa kita,” tegas Pizaro.

Selain aspek diplomasi, Pizaro juga menekankan bahwa ibadah qurban mengajarkan prinsip kesetaraan.

“Ibadah qurban sejatinya mengajarkan nilai-nilai equality,” pungkasnya.

TERKAIT LAINNYA