Kurikulum Cinta dan Strategi Kemenag Hadapi Kompleksitas Dakwah Era Digital

NN Newsroom

23 Mei 2025

2
Min Read
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA (Foto: dok. Kemenag)

NASIONAL.NEWS — Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, mengidentifikasi tiga tantangan utama dakwah Islam di era digital.

Pernyataan tersebut disampaikan dia dalam acara Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025 yang berlangsung pada di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Jumat malam (23/5/2025).

Tiga Tantangan Dakwah Masa Kini

Menurut Kamaruddin, tantangan dakwah semakin kompleks di tengah dinamika generasi Z dan alpha.

“Dakwah hari ini semakin kompleks, terutama menghadapi generasi Z dan alpha yang tumbuh dalam lingkungan digital yang cepat, visual, dan multitasking,” ujarnya.

Tantangan pertama adalah bagaimana menghadirkan konten dakwah yang komunikatif dan responsif terhadap realitas digital.

Ia menegaskan bahwa pendekatan dalam menyampaikan pesan keislaman harus mengalami transformasi.

“Perlu inovasi dalam menyampaikan pesan keislaman dengan gaya yang lebih membumi, namun tetap berbasis ilmu dan akhlak,” jelas Kamaruddin.

Tantangan kedua menyangkut komersialisasi dan hiburanisasi siaran Ramadan. Ia mengingatkan bahwa siaran religi tidak boleh semata-mata menjadi sarana hiburan.

“Dakwah bukan sekadar pengisi waktu luang, tetapi tazkiyat al-nafs, yaitu upaya menyucikan jiwa dan membentuk karakter,” tegasnya.

Dalam konteks ini, nilai-nilai keislaman yang disampaikan harus mampu mendorong transformasi perilaku, bukan hanya mengejar popularitas atau rating.

Tantangan ketiga, lanjutnya, adalah bagaimana siaran agama dapat berfungsi sebagai pendorong pembangunan bangsa secara menyeluruh.

Media Dakwah sebagai Kompas Moral

“Dalam Islam, pembangunan tidak hanya berarti infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan manusia,” ujar Kamaruddin.

Ia menekankan pentingnya media dakwah berperan sebagai kompas moral yang mengarahkan transformasi sosial ke arah masyarakat yang beretika dan bersolidaritas.

Ekosistem Dakwah dan Kurikulum Cinta

Sebagai bentuk komitmen, Kemenag saat ini tengah memperkuat ekosistem dakwah media yang moderat dan berdampak.

Salah satu upaya konkret adalah pengembangan Kurikulum Cinta.

“Salah satu inisiatif strategis yang tengah dikembangkan adalah implementasi Kurikulum Cinta, yang menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman sejak usia dini,” tandas Kamaruddin.

Anugera Syiar Ramadhan 2025

Acara Anugerah Syiar Ramadan 2025 diselenggarakan oleh Kemenag bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tahun ini, ASR mengusung tema “Siaran Ramadan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa”. Ini merupakan penyelenggaraan yang ke-10 sejak pertama kali digelar pada 2015. Acara tersebut juga ditayangkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV.

TERKAIT LAINNYA