Enam Indikator Kunci Jadi Tolok Ukur Lomba Desa Digital 2025

Adam Sukiman

Selasa, 8 Juli 2025

Rapat technical meeting sebagai persiapan menuju penilaian enam besar Lomba Desa Digital Tahun 2025 (Foto: Dok. BPI Kemendes)

NASIONAL.NEWS — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) melalui Pusat Pengembangan Daya Saing Desa dan Daerah Tertinggal menyelenggarakan Technical Meeting sebagai persiapan menuju penilaian enam besar Lomba Desa Digital Tahun 2025.

Pertemuan ini digelar secara daring beberapa waktu melalui platform Zoom Meeting Kamis (3/7/2025) lalu dan diikuti oleh 10 besar kontestan dari 8 provinsi yang telah lolos seleksi tahap sebelumnya.

Lomba Desa Digital merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mendorong percepatan digitalisasi desa sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional.

Kegiatan ini telah menjadi medium penting dalam menstimulus kapasitas digital desa, sekaligus memetakan inovasi berbasis teknologi di berbagai wilayah pedesaan di Indonesia.

Indikator Penilaian

Arif Purbantara, mewakili Pusat Pengembangan Daya Saing Desa dan Daerah Tertinggal, memaparkan enam indikator utama yang akan digunakan sebagai acuan penilaian terhadap para peserta.

Keenam indikator tersebut mencakup aspek teknis dan substansi, yang menilai kesiapan, keberlanjutan, serta dampak sosial dari penerapan digitalisasi di desa.

“Indikator penilaian meliputi Infrastruktur Digital Desa, Pemanfaatan Teknologi dalam Layanan Publik, Pemberdayaan Masyarakat melalui Teknologi, Kreativitas dan Inovasi dalam Penggunaan Teknologi, Keberlanjutan dan Pengelolaan Teknologi, serta aspek Presentasi,” ujar Arif dalam paparannya.

Para peserta diharapkan menyesuaikan materi presentasi mereka sesuai dengan enam indikator tersebut. Tahapan penilaian presentasi 10 besar dijadwalkan berlangsung pada 10 Juli 2025 secara daring.

Arif menekankan, penilaian akan difokuskan pada bagaimana desa-desa mampu mengintegrasikan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik, membuka akses ekonomi baru, serta mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Model Percontohan Transformasi Digital

Dengan adanya Lomba Desa Digital, Kemendes PDTT berharap mampu menciptakan model-model percontohan transformasi digital yang dapat direplikasi di desa-desa lain.

Arif menegaskan bahwa tujuan utama program ini bukan hanya perlombaan, melainkan penciptaan ekosistem digital desa yang berdaya saing tinggi.

“Melalui lomba ini, diharapkan semakin banyak desa yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan,” ungkap Arif.

Sebagai kelanjutan dari lomba ini, desa-desa yang menunjukkan performa unggul dalam penilaian akan mendapatkan dukungan lanjutan dalam bentuk penguatan kapasitas, fasilitasi infrastruktur, serta replikasi praktik baik di wilayah lain.

Dengan antusiasme yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Lomba Desa Digital menjadi cermin transformasi digital dari desa, oleh desa, dan untuk desa dalam menjawab tantangan abad ke-21.

TERKAIT LAINNYA