Sambutan Hangat Kedatangan Dr Zakir Naik Kedua Kalinya ke Indonesia

NN Newsroom

Rabu, 9 Juli 2025

Dr Zakir Abdul Karim Naik (Foto: Dok. dznindonesia.id)

Ringkasan cakupan

NASIONAL.NEWS — Dalam rangkaian kegiatan bertajuk Indonesia Lecture Tour 2025, tokoh pendakwah Islam, Dr Zakir Abdul Karim Naik, kembali menyapa publik Indonesia.

Kehadirannya disambut gembira oleh kalangan intelektual dan aktivis dakwah, termasuk Imam Nawawi, pegiat media sosial dan penggiat dakwah nasional.

Menurut Imam Nawawi, kehadiran Dr. Zakir Naik yang kedua kalinya di Indonesia menjadi momen penting untuk menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi keagamaan yang objektif dan ilmiah.

“Saya menilai kedatangan Dr Zakir Naik positif secara ilmiah. Karena ia ilmuwan yang menjadi dai. Pencerahannya berbasis data, layaknya cendekiawan,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025).

Merespon adanya pihak-pihak yang menolak kehadiran Dr. Zakir Naik dan menilai ceramah-ceramahnya provokatif, Imam mengajak publik untuk berpikir jernih dan progresif.

“Bahwa ada pihak yang tidak setuju, itu hal biasa. Yang penting pihak yang berbeda pandangan tak menjadi pemicu bias di masyarakat, sehingga kedatangan tokoh intelektual gagal disikapi secara objektif,” tegasnya.

Imam Nawawi juga menyoroti bagaimana masyarakat dapat secara mandiri menilai isi dakwah Dr. Zakir Naik melalui konten-konten digital yang tersedia luas. Ia menyebut bahwa transparansi itu menjadi indikator pendekatan ilmiah yang digunakan oleh tokoh asal India tersebut.

Indonesia Lecture Tour 2025

Sementara itu, laman resmi Indonesia Lecture Tour 2025 di dznindonesia.id menjelaskan bahwa kunjungan ini akan lebih difokuskan pada pencerahan publik terhadap Islam dan upaya menghilangkan kesalahpahaman yang kerap muncul.

“Tujuannya adalah untuk berkonsentrasi pada remaja Muslim terpelajar yang mulai meragukan agama mereka sendiri dan merasa agama itu sudah ketinggalan zaman, selain untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam,” tulis penyelenggara.

Kunjungan Dr. Zakir Naik ini menjadi lanjutan dari lawatannya ke Indonesia pada tahun 2017.

Kini, melalui pendekatan berbasis data dan logika, ia diharapkan mampu menjawab berbagai keraguan generasi muda terhadap agamanya dengan argumentasi ilmiah yang bisa diuji secara rasional.

TERKAIT LAINNYA