Vinanda Prameswati – Wali Kota Kediri menegaskan pentingnya peran rumah ibadah sebagai ruang yang aman, inklusif, dan mendidik bagi anak-anak. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Rumah Ibadah Ramah Anak yang berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Selasa (7/10/2025).
Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali ini menekankan bahwa rumah ibadah memiliki fungsi strategis, tidak hanya sebagai tempat pelaksanaan ritual keagamaan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan spiritual, moralitas, dan karakter generasi muda. “Rumah ibadah ini merupakan tempat suci sekaligus tempat pembinaan spiritual dan moralitas. Di sinilah nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, serta toleransi ditanamkan, terutama bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mbak Wali menjelaskan bahwa konsep rumah ibadah ramah anak merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Rumah ibadah diharapkan tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga wadah yang menumbuhkan rasa cinta kasih dan menghargai perbedaan sejak dini. “Harapan kami, rumah ibadah dapat menjadi ruang yang benar-benar memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak. Tentu hal ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk para pengurus rumah ibadah,” tambahnya.
Wali Kota Kediri juga memaparkan empat prinsip utama yang menjadi landasan dalam mewujudkan rumah ibadah ramah anak. Pertama, aman, artinya anak-anak merasa terlindungi dari segala bentuk kekerasan dan perundungan ketika berada di lingkungan rumah ibadah. Kedua, nyaman, yang mencerminkan kebersihan, kesehatan, dan suasana kondusif bagi anak untuk belajar dan beraktivitas.
Prinsip ketiga adalah inklusif, yaitu memastikan setiap anak memiliki hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi. Mbak Wali menegaskan pentingnya menumbuhkan budaya setara di rumah ibadah agar tidak ada anak yang merasa dikucilkan. “Jangan sampai ada anak yang merasa diperlakukan berbeda atau tidak mendapatkan kesempatan karena perlakuan pilih kasih,” tuturnya.
Terakhir, prinsip mendidik, di mana rumah ibadah diharapkan menjadi tempat pembentukan karakter melalui pendidikan nilai-nilai agama yang melengkapi ilmu pengetahuan formal yang diperoleh anak di sekolah. “Dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan yang seimbang, kita berharap generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kuat, dan berdaya saing,” terang Wali Kota termuda di Indonesia ini.
Mbak Wali menegaskan bahwa program rumah ibadah ramah anak merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan Kota Layak Anak. Ia menilai, sinergi antara pemerintah, pengurus rumah ibadah, tokoh agama, dan masyarakat menjadi faktor kunci agar rumah ibadah benar-benar dapat berperan sebagai ruang pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
“Rumah ibadah harus menjadi tempat yang menghadirkan kedamaian dan kasih, bukan hanya bagi umat dewasa, tetapi juga bagi anak-anak kita. Dari sinilah karakter bangsa yang beradab dan toleran akan tumbuh,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Syamsul Bahri, Kepala Kemenag Kota Kediri Zamroni, Kabag Kesra Ahmad Jainuddin, tokoh lintas agama, serta para pengurus rumah ibadah di Kota Kediri. Kehadiran berbagai unsur lintas agama tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk menjadikan rumah ibadah sebagai pusat pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.