Lapas Kediri Dorong Warga Binaan Jadi Wirausahawan Hijau Lewat Pelatihan Sabun Ramah Lingkungan

Barbar Simanjuntak

Kamis, 9 Oktober 2025

Spektrum bahasan

Semangat pembinaan tak pernah padam di Lapas Kelas IIA Kediri. Kali ini, inovasi datang lewat sentuhan hijau: pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan yang digelar bersama CV. Anugerah Utami, Rabu (8/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Welas Asih itu diikuti oleh 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan antusiasme yang luar biasa.

Program ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi langkah progresif Lapas Kediri dalam mencetak SDM unggul dan mandiri di balik tembok pemasyarakatan. Melalui pelatihan berbasis keterampilan praktis, Lapas Kediri ingin memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki bekal nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Heru Sulistya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata dari komitmen Lapas Kediri terhadap transformasi pembinaan. “Kami ingin mengubah paradigma. Warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapat ruang belajar dan berkreasi. Keterampilan seperti ini bisa jadi modal usaha, bahkan membuka peluang ekonomi baru setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Dipandu langsung oleh Sri Utami, Owner CV. Anugerah Utami, para peserta diajak untuk mempraktikkan pembuatan sabun dari bahan-bahan alami yang aman bagi kulit dan ramah lingkungan. Prosesnya dimulai dari pemilihan bahan, pencampuran, pencetakan, hingga pengemasan. Semua dijelaskan secara sederhana, sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh para peserta.

“Sabun buatan mereka ini bukan sekadar produk, tapi bukti bahwa kreativitas bisa tumbuh di mana saja, bahkan di dalam lapas. Kita ingin mereka paham, produk lokal yang sederhana pun bisa punya nilai ekonomi tinggi,” terang Sri Utami dengan semangat.

Suasana pelatihan berlangsung hangat dan interaktif. Para WBP terlihat fokus dan bekerja dalam tim kecil, saling berdiskusi, dan berusaha menghasilkan sabun dengan kualitas terbaik. Bagi mereka, kegiatan ini bukan hanya soal belajar keterampilan, tapi juga soal menemukan kembali rasa percaya diri dan semangat untuk berubah.

Selain memberikan dampak edukatif, kegiatan ini juga mengandung nilai sosial dan ekologis. Produk sabun yang dihasilkan bisa dijual dan dikembangkan lebih lanjut, sementara dari sisi lingkungan, penggunaan bahan alami membantu mengurangi limbah kimia yang biasanya dihasilkan dari produk industri.

Lapas Kediri berkomitmen menjadikan pelatihan ini sebagai program berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM Bidang Pemasyarakatan, terutama dalam hal pembinaan kemandirian dan peningkatan kapasitas SDM warga binaan.

Melalui program seperti ini, Lapas Kediri membuktikan bahwa pembinaan bukan sekadar wacana, tetapi gerakan nyata menuju pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan berwawasan lingkungan. Dari balik jeruji, warga binaan kini punya harapan baru—bukan hanya untuk bebas, tapi juga untuk berkarya dan menjadi agen perubahan positif di masyarakat.

TERKAIT LAINNYA