KAI Daop 7 Madiun Dorong Inovasi Hijau: Ganti Bantalan Kayu dengan Sintetis, Ramah Lingkungan dan Tahan Puluhan Tahun

Barbar Simanjuntak

Selasa, 14 Oktober 2025

Spektrum bahasan

Komitmen PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun (Daop 7) terhadap kelestarian lingkungan kini diwujudkan lewat langkah konkret: mengganti bantalan kayu pada rel kereta dengan bantalan sintetis. Program ini bukan hanya tentang modernisasi infrastruktur, tapi juga bagian dari upaya menciptakan sistem transportasi yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.

“Penggantian bantalan kayu dengan bantalan sintetis merupakan langkah inovatif untuk mendukung keselamatan perjalanan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, Senin (13/10/2025). Penggantian terbaru dilakukan di Jembatan 311 Km 125+400 – 125+500 jalur hilir, yang menghubungkan Stasiun Bagor–Saradan.

Hingga kini, KAI Daop 7 Madiun sudah memasang 542 batang bantalan sintetis dari total 1.707 batang yang ditargetkan rampung pada tahun 2025. Program ini dilaksanakan secara bertahap dengan memprioritaskan lokasi-lokasi yang memerlukan peningkatan keselamatan dan perawatan intensif.

Bantalan sintetis terbukti lebih unggul dibanding kayu. Selain tahan terhadap bahan kimia seperti oli dan solar, material ini juga memiliki usia pakai hingga 50 tahun lebih, mudah dirawat, berbiaya rendah, dan yang paling penting — dapat didaur ulang. “Teknologi ini pertama kali digunakan di Jepang pada 1980-an dan kini menjadi solusi masa depan perkeretaapian dunia,” jelas Zainul.

“Kami ingin membuktikan bahwa modernisasi perkeretaapian bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap bumi,” pungkas Zainul.

Tak hanya ramah lingkungan, bantalan sintetis juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman. Suara dan getaran ketika kereta melintasi jembatan berkurang signifikan, menciptakan suasana perjalanan yang lebih tenang bagi penumpang. “Kami ingin menghadirkan transportasi yang bukan hanya aman, tapi juga nyaman dan berwawasan lingkungan,” tambahnya.

Saat ini, KAI Daop 7 Madiun menggunakan tiga jenis bantalan rel — beton, besi, dan kayu — yang disesuaikan dengan kebutuhan jalur. Bantalan beton mendominasi jalur utama, bantalan besi digunakan di jalur simpan, sementara bantalan kayu masih diterapkan di jembatan dan wesel. Namun, seiring kemajuan teknologi, peran bantalan kayu secara bertahap akan digantikan oleh bahan sintetis.

Bantalan rel sendiri memegang peran vital dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Ia berfungsi menstabilkan lebar rel, meredam getaran, menyeimbangkan beban, serta mendistribusikan tekanan kereta ke tanah agar tidak terjadi deformasi atau kerusakan. Penggantian dengan material sintetis membuat sistem rel semakin kuat dan minim perawatan.

Dengan langkah progresif ini, KAI Daop 7 Madiun tak hanya memperkuat keselamatan jalur kereta, tapi juga mempertegas komitmennya terhadap green railway movement — gerakan menuju transportasi rel yang lebih bersih, modern, dan berkelanjutan.

Langkah KAI Daop 7 Madiun ini menjadi inspirasi baru di dunia transportasi darat Indonesia: bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh generasi mendatang.

TERKAIT LAINNYA