Semangat para ibu-ibu di Perumahan BMW Alen-alen, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, tampak membara pada Senin (13/10/2025) malam. Mereka berkumpul di balai perumahan untuk menghadiri pembukaan Rumah Qur’an Hidayah (RQH) baru, khusus untuk kelas ibu-ibu, dengan tema “Menjadi Pejuang Penyelamat Al-Qur’an.”
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam upaya membumikan Al-Qur’an di lingkungan perumahan, sekaligus wadah pembinaan ruhani bagi para ibu rumah tangga agar semakin dekat dengan Kalamullah.
Semangat Menyelamatkan Al-Qur’an dari Ketidaktahuan
Ketua panitia kegiatan, Nur Hidayah, menuturkan bahwa pembukaan RQH ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pentingnya memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk belajar Al-Qur’an, tanpa memandang usia atau latar belakang.
“Setiap kita mempunyai hak yang sama untuk menjadi penyelamat Al-Qur’an. Dengan semangat menyebarkan Al-Qur’an di manapun berada serta berharap Al-Qur’an menjadi syafaat di akhirat kelak,” ujar Nur Hidayah.
“Besar harapan kami, tidak hanya ibu-ibu yang belajar, tapi juga bapak-bapak bisa turut serta dalam mensuasanakan Al-Qur’an di perumahan BMW Alen-alen,” tambahnya penuh harap.
Menurutnya, kehadiran RQH bukan sekadar tempat belajar membaca huruf Arab, tetapi juga sarana membangun lingkungan yang Qur’ani dan menumbuhkan karakter spiritual yang kuat di tengah masyarakat modern.

Belajar dari Nol dengan Hati Bahagia
Kesan mendalam datang dari para peserta yang mengikuti kelas perdana. Salah satunya, Bu Titik, mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya bisa belajar langsung bersama Ustazah Nur Hidayah.
“Alhamdulillah, Ustd Nur masih menyediakan waktu untuk mengajari ngaji emak-emak perumahan BMW Alen-alen tiap satu pekan sekali. Turut bahagia mendapat kesempatan untuk belajar ngaji mulai dari nol,” tuturnya dengan mata berbinar.
Hal senada disampaikan Bu Ika, peserta lain yang mengaku baru kali ini menikmati suasana mengaji yang penuh semangat.
“Alhamdulillah, belum pernah merasakan mengaji dengan nada yang menyenangkan. Biasanya mengaji berjalan apa adanya tanpa nada. Dengan adanya nada yang bagus menambah semangat untuk belajar,” ujarnya antusias.
Membangun Lingkungan Qur’ani dari Rumah
Kegiatan rutin ini diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas Qur’ani yang hidup dan aktif di tengah perumahan. Dengan pembinaan yang konsisten, para ibu-ibu tidak hanya memperbaiki bacaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam keluarga.
RQH BMW Alen-alen menjadi contoh nyata bagaimana semangat dakwah bisa dimulai dari lingkungan kecil, oleh orang-orang biasa, dengan niat luar biasa.
“Ketika Al-Qur’an sudah hidup di rumah-rumah, maka masyarakat akan lebih tenteram, damai, dan penuh keberkahan,” tutur salah satu panitia dengan penuh keyakinan.
Menebar Cahaya dari Trenggalek
Pembukaan RQH baru ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Mereka berharap kegiatan serupa bisa menular ke kompleks lain, agar semakin banyak yang mendapat kesempatan untuk mendalami Al-Qur’an.
Meski sederhana, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak harus megah. Cukup dengan niat tulus dan langkah kecil yang istiqamah, cahaya Al-Qur’an bisa terus bersinar — bahkan dari ruang-ruang sederhana di tengah perumahan.