Pesantren Ruhama Gelar Pelatihan Pemasaran Digital Hadirkan Muhammad Irwan

NN Newsroom

Rabu, 15 Oktober 2025

NASIONAL.NEWS — Rumah Yatim & Pesantren Ruhama di Jalan Betet, Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menjadi tuan rumah pelatihan pemasaran digital bertajuk “Strategi Marketing Digital untuk Lembaga Pendidikan dan Dakwah”, Rabu (16/10/2025).

Acara ini menghadirkan Muhammad Irwan, seorang Digital Marketing Specialist sekaligus CEO-founder lembaga konsultan pemasaran Werdomark, sebagai narasumber utama.

Pelatihan yang berlangsung intensif sehari penuh itu diikuti oleh jajaran staf, pengurus, dan sejumlah pengajar pesantren. Kegiatan dibuka oleh Ustadz Yunus Abdullah selaku Bendahara Yayasan Ruhama.

Dalam sambutannya, Yunus menekankan bahwa pemahaman dasar mengenai pemasaran dan industri digital adalah kebutuhan mendesak bagi lembaga Islam di era saat ini.

“Pesantren harus memahami dunia digital, bukan untuk ikut-ikutan, tapi agar mampu memasarkan nilai dan dakwahnya dengan cara yang relevan di zaman ini,” ujar Yunus Abdullah.

Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi Ruhama untuk memperkuat perannya dalam pendidikan, sosial, dan dakwah dengan strategi komunikasi yang lebih modern dan berdampak luas.

Menurutnya, banyak lembaga pendidikan Islam yang memiliki potensi besar, tetapi belum dioptimalkan karena keterbatasan dalam manajemen komunikasi dan pemasaran digital.

“Padahal, dakwah dan pendidikan juga membutuhkan kemampuan menjangkau hati dan pikiran masyarakat melalui kanal digital. Itu bagian dari ikhtiar syiar yang adaptif,” tambahnya.

Membangun Citra Lembaga Islam

Memasuki sesi inti, Muhammad Irwan memaparkan materi dengan gaya interaktif. Ia menjelaskan bahwa konsep pemasaran dalam konteks lembaga Islam tidak melulu soal bisnis, tetapi tentang membangun citra, kepercayaan, dan keterlibatan masyarakat terhadap nilai dan program lembaga.

“Marketing bukan sekadar menjual produk, tapi menjual nilai. Dalam konteks lembaga Islam, kita menjual nilai kebaikan, ketulusan, dan manfaat sosial,” tutur Irwan di hadapan peserta.

Ia menegaskan bahwa strategi pemasaran digital yang efektif harus berangkat dari kejelasan visi lembaga.

“Sebelum bicara tentang media sosial, content marketing, atau algoritma, lembaga harus tahu dulu siapa audiensnya dan pesan apa yang ingin disampaikan. Tanpa itu, kampanye digital hanya akan jadi aktivitas tanpa arah,” jelasnya.

Dalam paparannya, Irwan juga membagikan contoh kasus beberapa lembaga pendidikan dan sosial yang berhasil meningkatkan visibilitas dan partisipasi publik melalui kampanye digital sederhana namun konsisten.

Ia menunjukkan bagaimana pesantren dapat memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menampilkan kegiatan positif, testimoni alumni, hingga penggalangan dana kemanusiaan.

“Yang paling penting bukan seberapa sering kita posting, tapi seberapa kuat nilai yang kita bawa dalam setiap pesan digital,” ujarnya.

Praktik Langsung

Selain teori, peserta juga diajak untuk melakukan praktik sederhana, mulai dari menyusun konten promosi kegiatan pesantren, membuat narasi kampanye donasi, hingga belajar membaca data insight media sosial untuk evaluasi strategi. Suasana pelatihan berlangsung aktif dan penuh antusiasme.

Irwan menambahkan bahwa lembaga seperti pesantren memiliki keunggulan besar dalam hal konten berbasis nilai. “Konten yang lahir dari ketulusan, pendidikan, dan dakwah sebenarnya memiliki kekuatan viral alami. Tinggal bagaimana dikemas agar relevan dan menyentuh audiens muda,” katanya menutup sesi.

Menjelang akhir kegiatan, Ustadz Yunus Abdullah menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pemateri. Ia berharap kerja sama dengan Werdomark bisa terus berlanjut dalam bentuk pendampingan strategis dan pelatihan lanjutan.

“Kami ingin Ruhama menjadi contoh pesantren yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.

Pelatihan diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan sertifikat simbolis kepada peserta. Acara ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Ruhama untuk meneguhkan langkah menuju kemandirian digital dan penguatan citra lembaga berbasis nilai keislaman.

TERKAIT LAINNYA