NASIONAL.NEWS (Bogor) –– KH Adian Husaini, M.Si., Ph.D dinobatkan sebagai salah satu Top 100 Prominent Alumni IPB University oleh Himpunan Alumni IPB University. Penghargaan tersebut diserahkan dalam rangkaian kegiatan Pesta Rakyat Alumni IPB Pulang Kampus (PRA IPK) yang berlangsung di Graha Widya Wisuda IPB, Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (18/12/2025).
Penetapan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap alumni yang dinilai memiliki rekam jejak kontribusi nyata di tingkat nasional maupun internasional dalam beragam bidang pengabdian.
Penghargaan Top 100 Alumni Terkemuka IPB diberikan kepada sosok-sosok yang berkiprah sebagai pejabat publik, akademisi, peneliti, profesional, serta tokoh masyarakat dengan pengaruh yang berkelanjutan.
Kriteria penilaian mencakup konsistensi kontribusi, dampak karya, serta peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia dan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dalam pada itu, Adian Husaini dinilai memenuhi indikator sebagai figur intelektual yang aktif di ranah pemikiran Islam dan organisasi kemasyarakatan.
Sosok Adian Husaini
Adian Husaini dikenal luas sebagai cendekiawan Muslim yang menekuni kajian pemikiran Islam kontemporer, pendidikan, serta relasi antara agama, budaya, dan peradaban.
Latar belakang akademiknya mencerminkan perjalanan intelektual yang panjang. Ia menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar doktor, dan secara konsisten terlibat dalam aktivitas penelitian, penulisan, serta pengajaran.
Sejumlah karya tulisnya dipublikasikan dalam bentuk buku dan artikel yang membahas isu-isu strategis umat, termasuk pendidikan Islam, tantangan globalisasi, dan wacana pemikiran Barat terhadap dunia Muslim.
Dalam kancah organisasi kemasyarakatan, Adian Husaini aktif berperan di berbagai lembaga yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan pengembangan pemikiran Islam, termasuk saat ini sebagai Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Ia tercatat terlibat dalam penguatan institusi-institusi pendidikan Islam, baik melalui perumusan gagasan, pendampingan intelektual, maupun kontribusi kebijakan. Aktivitas tersebut menempatkannya sebagai salah satu rujukan dalam diskursus pemikiran Islam di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan penguatan identitas keislaman dalam konteks negara bangsa.
Selain di lingkungan akademik dan organisasi, peran Adian Husaini juga terlihat dalam ruang publik melalui forum-forum ilmiah, seminar, dan diskusi kebangsaan. Kehadirannya dalam berbagai agenda nasional memperlihatkan konsistensi dalam mengaitkan nilai-nilai Islam dengan realitas keindonesiaan yang majemuk.
Pendekatan yang dikembangkan Adian dinilai menempatkan Islam sebagai sumber etika, ilmu, dan peradaban yang relevan dengan tantangan modernitas, tanpa melepaskan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penobatan Adian Husaini sebagai salah satu dari 100 alumni terkemuka IPB University mencerminkan pengakuan institusional atas kontribusi alumni dalam lintas sektor. Bagi IPB University dan jejaring alumninya, penghargaan ini juga menjadi sarana untuk menegaskan peran lulusan perguruan tinggi dalam membangun masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, nilai moral, dan tanggung jawab sosial.
Momentum PRA IPK menjadi ruang pertemuan antara dunia akademik, alumni, dan masyarakat luas. Dalam konteks tersebut, pencapaian pria kelahiran Pati ini menegaskan pentingnya peran intelektual Muslim dalam memperkuat wacana keilmuan dan gerakan sosial di Indonesia.
Penghargaan ini sekaligus menandai kesinambungan kontribusi alumni IPB dalam mengisi ruang-ruang strategis pembangunan bangsa melalui jalur pemikiran, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.








