SAR Hidayatullah Gelar Program Pelatih Muda Mantapkan SRU

DEPOK – Lembaga relawan kemanusiaan pencarian dan pertolongan/ Search and Rescue (SAR) Hidayatullah menggelar kegiatan pelatihan “Pelatih Muda” yang digelar selama 5 hari yang dibuka perdana dan secara resmi di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022).

Ketua Umum SAR Hidayatullah Irwan Harun mengatakan SAR Hidayatullah sudah terbentuk 24 wilayah dan setiap wilayah tersebut telah terbentuk Search and Rescue Unit (SRU) yang merupakan perwakilan di setiap kabupaten/ kota di Indonesia.

“Pembinaan anggota SAR Hidayatullah yang tersebar di beberapa titik tersebut perlu dilakukan dalam satu wadah berbentuk unit untuk dijadikan wadah berkumpul, beraktifitas dan bertukar pemikiran. Maka dibentuklah Search and Rescue Unit (SRU) di setiap kampus atau kabupaten kota,” kata Irwan dalam keterangannya diterima Nasional.news, Selasa.

Selain itu, jelas Irwan, perlu adanya pembina yang mampu memberikan motivasi, pelatihan dan pengawasan dalam beraktifitias. Karenanya, lanjutnya, SAR Hidayatullah membentuk program pelatihan “Pelatih muda” agar bisa mengawal kegiatan-kegiatan SAR yang memiliki moto kerelawanan “tanpa tapi tanpa nanti”.

“Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan akan pembina di SRU-SRU yang tersebar di Indonesia, maka SAR Hidayatullah meluncurkan program pelatihan Pelatih Muda,” katanya.

Ketua Divisi Diklat PP SAR Hidayatullah Alfarobi Nurkarim Enta menambahkan, program Pelatih Muda ini sebagai solusi dari pemenuhan kebutuhan akan pembina dan memantapkan SRU di daerah serta pelatih fisik dan mental di pendidikan dan pelatihan yang diadakan SAR Hidayatullah.

Adapun sejumlah ketentuan untuk dapat mengikuti program training “Pelatih Muda” diantaranya adalah mensyaratkan peserta telah terdaftar sebagai nggota SAR Hidayatullah, telah mengikuti diklat dasar yang diselengara oleh PP SAR Hidayatullah, membawa Surat Tugas dari PW SAR Hidayatullah.

Alfarobi menyebutkan, peserta juga setikdanya harus berusia 18-35 tahun, mengisi formulir dan membawa kartu keluarga (KK), pas Photo 3×4 sebanyak 4 lembar dan menyediakan biaya registrasi Rp 500.000 agar proses berjalan secara maksimal.

Sementara untuk optimalisasi kegiatan selama berjalannya program, peserta diwajibkan membawa perlengkapan seperti celana hitam, baju PDL, sepatu lapangan dan olahraga, baju kebesaran, dan alat tulis.

Adapun output peserta yang diharapkan dari rangkaian kegiatan ini yakni memiliki pengetahuan pembinaan fisik dan mental, serta aplikasi di lapangan, mampu membuat rekayasa kegiatan dan tujuan kegiatan, dan memahami nilai “sami’na wa atho’na” dalam kepemimpinan.

“Hasil yang diharapkan lainnya dari kegiatan ini adalah peserta memiliki kecakapan memahami psikologi anggota dan bisa menempatkan diri sebagai kawan, senior dan pelatih, memahami fungsi sanksi dan reward serta memahami standar safety dalam berkegiatan,” tandas Alfarobi. (ybh/hio)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *