Sultan Al Neyadi Astronaut Muslim Sambut Ramadan di Luar Angkasa

Sultan Al Neyadi astronot

JAKARTA – Suasana istimewa tentu dirasakan Sultan Al Neyadi. Betapa tidak, astronot muslim asal Uni Emirat Arab ini menyambut bulan suci Ramadhan di luar angkasa.

Al Neyadi sendiri telah bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sejak 2 Maret menggunakan kapsul Dragon yang diangkut oleh roket Falcon 9 SpaceX.

Bacaan Lainnya

Al Neyadi disebut sebagai muslim pertama yang mempunyai misi paling panjang dibandingkan pendahulunya. Dikutip dari Space, Jumat (24/3/2023) Al Neyadi akan tinggal di luar angkasa selama setengah tahun lamanya.

“Ramadan Mubarak. Semoga bulan ini penuh berkah,” cuit Al Neyadi dalam akun Twitter miliknya sembari membagikan video pemandangan Bumi, bulan, dan Venus dari kaca jendela ISS.

https://twitter.com/Astro_Alneyadi/status/1639000101929492480

“Berbagi pemandangan malam yang indah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan kalian semua,” ucapnya menambahkan.

Kendati begitu, Sultan Al Neyadi tidak menjalankan ibadah puasa selama bertugas di ISS. Hal itu dilakukan agar ia fokus menjalankan misi yang dikerjakannya dan tidak membahayakan misi atau awak kapal lainnya.

Al Neyadi tampaknya mengambil keringanan seperti halnya muslim yang sedang menjadi musafir. Bedanya Al Neyadi menjadi musafir di luar angkasa.

“Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” ucapnya saat pra-penerbangan pada 25 Januari lalu.

Diketahui bahwa Al Neyadi akan melakukan 19 eksperimen khusus, seperti mengenai sakit punggung, biologi tumbuhan, kesehatan jantung, ilmu material, radiasi, tidur, dan cairan,

Adapun dalam konferensi pers pertamanya di luar angkasa pada 6 Maret, Al Neyadi mengatakan dia masih mencoba beradaptasi dengan lingkungan, misalnya menyesuaikan diri melayang di luar angkasa.

“Saya masih menghadapinya, saya masih belajar, tapi mudah-mudahan saya akan meningkatkan keterampilan dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.

Sultan Al Neyadi bukanlah astronaut muslim pertama yang pergi ke luar angkasa bertepatan dengan bulan Ramadan. Sebelumnya, ada Pangeran Sultan Bin Salman Al-Saud yang ke antariksa pada 17 Juni 1985 menggunakan pesawat ulang-alik STS-51G dan menghabiskan waktu seminggu di ISS.

IRSYADUL ‘IBAD

Pos terkait