DEPOK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah menggelar kegiatan kelas jurnalistik intensif dengan tema “Membangun Jurnalisme yang Mendidik, Aman, dan Bermutu” yang digelar sehari di kampus STIE Hidayatullah, Jln Kalimulya, Kebon Duren, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).
Abdul Kholik selaku musyrif mahasiswa STIE Hidayatullah dalam sambutannya membuka acara ini mengatakan dunia tulis menulis khususnya bidang jurnalistik telah menjadi kebutuhan penting hampir semua sektor, tak terkecuali dunia kampus.
“Karena itu, diharapkan dari sini, ada hal yang bisa dibawa pulang dan dipraktikkan untuk kemajuan mahasiswa dan civitas akademika STIE Hidyatullah secara umum,” kata Kholik.
Menurutnya, ketersediaan sumberdaya yang menggeluti jurnalistik amat terbatas khususnya di lingkup kampus. Sementara di sisi lain, dibutuhkan inovasi penyampaian informasi yang massif dan berpengaruh di kanal kanal media sosial yang ada.
“Semoga dari sini lahir sumberdaya insani mahasiswa yang cakap dalam tulis menulis, mampu menggeluti jurnalistik, terlebih lagi bisa mengelola berbagai platform media sosial sesuai bekal yang dimiliki,” tandasnya seraya membuka acara tersebut.
Sementara itu, Ketua BEM STIE Hidayatullah Giri Novela Azali megatakan kegiatan merupakan bagian dari program kabinetnya untuk membimbing, mengarahkan, dan melahirkan talenta muda yang menggemari dunia jurnalistik.
“Sebenarnya bukan hanya jurnalistik, tetapi juga harapannya peserta akan menemukan bakat dan kompetensinya dalam pengelolaan teks narasi jurnalisme pada berbagai platform yang ada lainnya,” kata mahasiswa semester 4 asal Bengkulu ini.
Novela menambahkan, kegiatan ini akan digelar secara reguler dengan melibatkan berbagai pihak lainnya terutama menyasar generasi muda dan mahasiswa dalam menemukan potensi terbaiknya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber pewarta Ainuddin Chalik yang juga merupakan pendiri Nasional.news. Dalam materinya, dia menekankan pentingnya tradisi baca dan budaya menulis serta mengawinkan keduanya dalam gerakan aksi nyata.
Dia mengantar materinya dengan membahas berbagai fakta dan realita berkenaan dengan dunia jurnalisme serta kaitannya dengan propaganda, transformasi ideologi dan pemikiran. “Selamat menulis, selamat berpikir, selamat berkarya,” tandasnya saat menutup materinya dalam dua sesi pertemuan itu.
YUSAK MARTIN