DI TENGAH kesunyian gurun, Masjid Nabawi berdiri, layaknya nafas kehidupan yang tak pernah padam. Ia menjadi magnet yang menarik jiwa-jiwa, memancarkan cahaya kehidupan yang tiada henti. Seperti denyut jantung, masjid ini selalu berdetak, bersemi, dan bersinar.
Dekapan masjid ini diperkuat oleh para petugas yang tiada henti berjaga. Mereka bergiliran, tiga shift tanpa kenal lelah. Mulai dari memeluk jama’ah dengan layanannya, mengelap setiap sudut dinding, hingga merawat karpet dan tiang-tiang.
Namun, di balik keringat yang mengucur, wajah mereka tetap berseri, tanpa tanda-tanda kelelahan. Teduh, itulah ekspresi yang tertangkap dalam setiap senyum mereka.
Ustadz Asep mengungkapkan rahasia di balik ketenangan masjid ini. Sebagian besar petugas yang dengan cekatan melayani dan merawat, berasal dari tanah Bangladesh.
Dengan penuh dedikasi, mereka menjadikan Masjid Nabawi rumah kedua bagi setiap jama’ah yang hadir. Keberadaan mereka inilah yang membuat suasana masjid begitu nyaman dan harmonis.
Bapak Bambang, salah satu jamaah VH Tour, memuji tinggi profesionalitas para pekerja di sini.
“Disiplin dan dedikasi mereka, tak perlu lagi dipertanyakan. Bagus, bagus,” ucapnya.
Dan sebagai tanda cinta, walaupun di tengah kota Madinah, air zam-zam tetap mengalir di setiap sudut masjid, menyegarkan jiwa dan raga.
Masjid Nabawi, sebuah surga di bumi yang tiada henti memancarkan kasih dan ketenangan bagi setiap jiwa yang mendekat.