Prof KH Hamid Fahmy Zarkasyi Dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Islam

hamid fahmy tokoh perbukuan indonesia

JAKARTA – Ulama dan cendekiawan Indonesia Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi. M.A. Ed. M.Phil, meraih penghargaan sebagai Tokoh Perbukuan Islam di acara Islamic Book Fair (IBF) 2023 yang resmi dibuka hari Rabu, (20/9/2023).

Rektor Universitas Darussalam Gontor ini menerima piagam penghargaan yang diberikan langsung Ketua Ikapi DKI Hikmat Kurnia.

Pada kesempatan tersebut, Gus Hamid, demikian Guru besar Universitas Darussalam Gontor ini sering disapa diminta panitia menyampaikan orasi Ilmiah.

Dalam sambutannya, Gus Hamid mengatakan tingkat literasi masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah dan lebih senang menonton, ketimbang membaca.

“Menurut survei BPS, minat membaca masyarakat hanya 17,66 persen. Minat menonton 91 persen. Artinya kita ini rendah dalam literasi, tebih banyak telinga dari pada mata yang kita gunakan,” ungkapnya.

Menurutnya, jika dilihat jumlah penerbitan buku di negara-negara lain, di China, buku terbit setiap tahun sebanyak 440 ribu. Di Amerika 304 ribu, di Inggris 184 ribu, di Rusia 100 ribu, di India 90 ribu, di Turki, 43 ribu, dan di Indonesia 30 ribu saja.

“Ini jadi catatan bagi kita, mudah-mudahan IBF ini bisa memicu jumlah penerbitan buku, Islam khususnya,” terang Gus Hamid.

Menurutnya, budaya literasi Indonesia adalah di urutan ke 60. Dari survei yang melibatkan 61 negara.

Dia menyebutkan, Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 mencatat kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari 76 negara yang disurvei.

Terakhir, Hamid berpesan. “Anak-anak-ku. Saya berharap, belajarlah membaca, belajarlah berdiskusi, belajarlah menulis. Anda tidak akan bisa menulis kecuali Anda membaca, Anda tidak akan bisa menulis kecuali anda terbiasa berdiskusi tentang apa yang anda baca dan pikirkan,” katanya.

“Kalau Anda ingin mengenal dunia anda harus membaca. Kalau Anda kepingin dikenal dunia Anda harus menulis, ” tutup putra kesembilan dari K.H. Imam Zarkasyi ini.

Koordinator IBF AWARD, Vanda Yunita mengatakan, IBF Award merupakan sebuah penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI DKI Jakarta bagi insan perbukuan Islam di tanah air yaitu kepada para penulis dan penerbit untuk karya-karya terbaiknya.

IBF Award telah diawali pada penyelenggaraan Islamic Book Fair ke-4 tahun 2005. Penyelenggaraan IBF Award ini diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi perkembangan dunia perbukuan Islam saat ini.

Pada tahun 2023 ini merupakan penyelenggaraan IBF yang ke-17 kali. Panitia telah melakukan banyak upaya perbaikan dan penyempurnaan dengan harapan IBF Award tetap menjadi penghargaan yang eksklusif dan dinantikan oleh para penulis dan penerbit buku-buku Islam di Indonesia.

Pembukaan IBF dihadiri Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman, Direktur Sales dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Anton Sukarna, dan beberapa penulis, seperti Dr Adian Husaini, Tohir Bawazier (Pustaka Al-Kautsar).*/(ybh/nns)

Pos terkait