BENGKULU | Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Perwakilan Bengkulu selama 2 hari menargetkan penghimpunan sebesr 10 miliar untuk tahun 2024.
Target capaian itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BMH Bengkulu Mohammad Irwan saat pembukaan Rakerwil di Hotel Splas, Jalan Sudirman No.48, Tengah Padang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Rabu (27/12/2023).
“Melalui pencapaian target penghimpunan sebesar 10 miliar rupiah, BMH Bengkulu dituntut untuk semakin memperkuat sumber daya amil, lebih efektif dalam pendayagunaan kepada yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung pengembangan potensi masyarakat,” kata Irwan dalam keterangannya kepada media ini, Rabu.
Optimasi zakat untuk pengembangan masyarakat yang dibantu di pesisir dan pedalaman Bengkulu menjadi suatu langkah strategis yang kini terus dilakukan BMH.
Irwan mengatakan pihaknya menargetkan penghimpunan 10 miliar, angka ini lebih besar yang ditargetkan pusat yaitu sebesar 6 miliar. “Target ini tentu menjadi challenge buat kami agar semakin solid,” katanya.
Guna mencapai target tersebut, Irwan mengatakan bekal yang paling penting adalah niat yang tulus bekerja semata karena Allah untuk menggapai ridha-Nya.
Setelah itu, Irwan mendorong terus dikuatkannya soliditas tim dan membangun kultur kelembagaan yang setiap orang di dalamnya harus saling menasehati dalam kebenaran dan menetapkan diri dalam jalan kesabaran.
Inovasi Berkelanjutan
Sementara itu, Direktur Utama BMH Supendi dalam sambutan arahan sekaligus membuka acara itu menitipkan harapan agar BMH Bengkulu terus menguatkan peran dan eksistensinya dengan terus meningkatkan daya saing melalui inovasi berkelanjutan.
Supendi menjelaskan inovasi berkelanjutan mencakup pengembangan dan penerapan ide-ide baru yang tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mendukung keberlanjutan jangka panjang.
Demikian dalam pula dalam peningkatan daya saing, menurut Supendi, aspek ini juga melibatkan upaya untuk meningkatkan efektifitas operasional lembaga, penerapan teknologi yang lebih efisien, penggunaan sumber daya yang lebih bijaksana, dan pengembangan proses kerja yang lebih optimal.
“Inovasi berkelanjutan tidak hanya tentang menciptakan ide-ide baru tetapi juga kemampuan mengakselerasi model program yang berkelanjutan untuk maslahat umat,” kata Supendi.
Supendi menambahkan, selain integritas melalui penanaman kultur lembaga, sukses dalam meningkatkan daya saing juga bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, regulasi, atau tren sosial.
“Inovasi berkelanjutan menciptakan keberlanjutan dengan membangun kemampuan adaptasi ini ke dalam inti strategi,” kata Supendi, seraya menambahkan usaha ini hendaknya setarikan nafas dengan upaya untuk menciptakan nilai tambah secara berkesinambungan dan meningkatkan kontribusi positif terhadap masyarakat.
Di kesempatan yang sama Ketua DPW Hidayatullah Bengkulu Ust. H. Ahmad Suhail dalam sambutannya mendorong BMH terus maju dan menguatkan perannya agar bertahta di hati umat.
Untuk mencapai hal tersebut, tambahnya, maka aspek pelayanan harus terus ditingkatkan, disamping penguatan sumber daya amil sebagai pelayan umat yang memiliki bekal spiritual dan ibadah yang baik. [nns/ybh]