PADA bulan Maret 2024, Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) melakukan penggerebekan di sebuah gudang penyimpanan makanan di Pelabuhan Klang. Penggerebekan tersebut menyita 73 bungkus kurma yang diduga berasal dari Israel.
Dikutip Nasional.news dari laman Astro Awani, kurma yang disita tersebut memiliki label “Organic Jumbo Medjool Dates” dan diduga diimpor secara massal kemudian dikemas ulang untuk dijual di pasar lokal Malaysia.
Perusahaan pengimpor, Matahari Sdn Bhd, yang dikenal sebagai distributor produk organik dan natural terkemuka di Malaysia, mengeluarkan permintaan maaf secara resmi.
Permohonan maaf tersebut ditujukan kepada para mitra bisnis dan konsumen setia mereka.
Dalam pernyataannya, Matahari mengakui kelalaian dalam proses pelabelan yang menyebabkan mereka tidak menyadari asal usul kurma tersebut berasal dari Israel.
Pihaknya mengatakan produk tersebut didapatkan dari pemasok di Yunani, namun kelalaian terjadi saat pengecekan label sebelum diedarkan.
Matahari menegaskan bahwa mereka tidak pernah secara sengaja melakukan bisnis dengan Israel, dan selalu menjunjung tinggi peraturan yang berlaku.
Mereka mengaku memahami keresahan masyarakat Malaysia, khususnya umat Islam, terkait isu boikot terhadap produk Israel.
Segera setelah menyadari kesalahannya, Matahari mengambil tindakan cepat dengan menarik seluruh kurma asal Israel dari peredaran pasar. Matahari juga menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan JKDM dan lembaga terkait lainnya untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Perusahaan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai pasokan mereka untuk memastikan kelalaian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus kurma Israel yang beredar di Malaysia menjadi pengingat pentingnya transparansi dan ketelitian bagi para pelaku bisnis, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Kejadian beredarnya kurma Israel di Malaysia menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi Matahari Sdn Bhd dan pelaku bisnis lainnya.
Dengan komitmen terhadap transparansi, ketelitian, dan kerja sama dengan pihak berwenang, insiden serupa dapat dicegah di masa depan.
Sebagai konsumen, kita juga memiliki peran penting untuk selalu kritis dan jeli terhadap informasi yang tertera pada label produk.*/Liyana Zahirah