Pria Bercadar di Masjid Menyusup ke Jamaah Wanita di Makassar

bercadar penyusup

MAKASSAR – Seorang pria bercadar nekat menyusup ke barisan jamaah wanita di Masjid Jannatul Firdaus, Kanal Batua Raya, Sulawesi Selatan. Aksinya terbongkar setelah jemaah wanita curiga dengan gerak-geriknya yang janggal.

Kejadian ini bermula pada Minggu (24/3) pagi, saat seorang pria bernama Mario Jaya (28) nekat mengenakan jilbab dan cadar untuk bergabung dengan jamaah wanita di masjid tersebut.

Bacaan Lainnya

Motifnya? Semata-mata karena ia penasaran dengan wajah wanita yang menggunakan cadar.

Mario, yang disebut berprofesi sebagai guru, mengaku sudah lama ingin melihat wajah wanita bercadar.

Rasa penasarannya ini mendorongnya untuk melakukan tindakan nekat, yaitu menyamar sebagai wanita dan bergabung dengan jamaah wanita di masjid.

Namun, aksinya tidak mulus. Jemaah wanita mulai curiga ketika Mario tidak menjawab salam mereka. Gerak-geriknya yang janggal dan tangannya yang terlihat kasar semakin memperkuat kecurigaan mereka.

Terbongkar dan Diamankan

Saat jemaah wanita mulai menanyainya, Mario panik dan berusaha kabur. Namun, usahanya sia-sia. Jemaah berhasil menangkapnya dan menyerahkannya kepada pihak keamanan masjid.

Meskipun Mario telah mengakui motifnya, pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada motif lain di balik aksinya.

Kejadian ini cukup ironis. Di satu sisi, Mario ingin melihat wajah wanita bercadar karena rasa penasarannya. Di sisi lain, tindakannya tersebut justru menimbulkan kecurigaan dan kekacauan di masjid.

Tuai Citra Negatif

Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan: Apakah rasa penasaran Mario sebegitu besarnya sehingga ia rela melakukan tindakan nekat yang dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain? Apakah ada kelainan tertentu yang dialaminya?

Aksi Mario ini tentu saja menimbulkan dampak negatif. Pertama, ia telah membuat jemaah wanita di masjid tersebut merasa tidak nyaman dan terancam. Kedua, ia telah merusak citra Islam dan masjid sebagai tempat yang aman dan damai.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah tergoda oleh rasa penasaran yang berlebihan. Kita juga harus lebih toleran dan saling menghormati perbedaan, termasuk dalam hal cara berpakaian.*/Alfi Syahrin

Pos terkait