Kabintal Bekali Bina Rohani, Ideologi, dan Kejuangan pada Prajurit Satjar Divif 2 Kostrad

MAGELANG – Kabintal Kostrad melaksanakan kegiatan safari Pembinaan Mental bagi Prajurit dan Persit Satjar Divif 2 Kostrad yang berlangsung di Aula Batalyon Armed 11/Guntur Geni Kostrad, Magelang, Jawa Tengah, Jum’at (31/05/2024).

kolonel rahman leho

Kegiatan pembinaan mental (bintal) disampaikan langsung oleh Kepala Pembinaan Mental Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kabintal Kostrad) Kolonel Inf H. Rahman T. Leho, M.Si.

Bacaan Lainnya

Kegiatan Bintal ini bertujuan untuk membangun ketahanan mental prajurit dengan meningkatkan Bintal Rohani, Bintal Ideologi, dan Bintal Kejuangan yang merupakan motor penggerak dan pengendali tingkah laku para prajurit.

Kolonel Rahman memaparkan pembinaan mental TNI yang terdiri dari 3 komponen yaitu Pembinaan Mental Rohani, Pembinaan Mental Idiologi, dan Pembinaan Mental Kejuangan.

Pembinaan mental rohani fokus pada peningkatan kualitas spiritual dan keagamaan prajurit, pembinaan mental idiologi yang dijalankan mencakup pendidikan dan pelatihan tentang sejarah bangsa, dan pembinaan mental kejuangan yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan semangat juang dan mental baja dalam diri prajurit.

“Pembinaan mental kejuangan untuk mempersiapkan prajurit agar mampu menghadapi berbagai tantangan dan situasi sulit dengan penuh keberanian dan ketangguhan,” terangnya, seperti dilansir laman Sulteng.news (Nasional Media Network).

Kolonel Rahman menambahkan, ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan bersama-sama membentuk prajurit TNI yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan moral.

Kolonel Inf Rahman dihadapan 500 peserta yang terdiri dari 350 Prajurit dan 150 Persit mengatakan bahwa dalam mengemban tugas sebagai prajurit tidak terlepas dari tantangan hidup yang dinamis dan kompleks.

kolonel inf rahman

Sehingga, dia berpesan, seorang prajurit harus memiliki nilai-nilai kejuangan TNI dalam membentuk mental yang kuat, yaitu dengan dibekali keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, ikhlas dan rela berkorban, tidak kenal menyerah, teguh pada pendirian, persatuan dan kesatuan serta nasionalisme.

“Prajurit itu adalah abdi negara, abdi masyarakat, sehingga seorang prajurit harus menjadi pribadi yang baik, memiliki mental kuat dan tangguh agar mampu menjalankan tugas dengan baik dan dicintai oleh rakyat,” kata Kolonel Inf Rahman yang merupakan putra Palu, Sulawesi Tengah, yang juga Mantan Kasiter Kasrem 132/Tdl Palu.

Selain itu, lanjut Kolonel Rahman, sebagai prajurit juga penting untuk memiliki fisik yang prima, juga keilmuan yang memadai agar mampu menjalankan tugas secara profesional,hal ini merupakan arahan dan perintah Panglima TNI.

Ia menjelaskan, kegiatan pembinaan mental merupakan salah satu dasar upaya pembinaan satuan yang dapat mencegah dan mengurangi angka pelanggaran hukum, disiplin tata tertib, serta memberikan bekal agar siap mental dan perilaku Prajurit dan Persit di lingkungan Satjar Divif 2 Kostrad.

“Pembinaan mental menjadi sangat penting dalam upaya membangun dan memelihara mentalitas prajurit TNI agar tetap tangguh dan selalu berpedoman pada nila-nilai keimanan, ketakwaan, nasionalisme, militansi, dan kesehatan psikis,” tandasnya.*/Adam Sukiman

Pos terkait