Jujur, Kunci Kepemimpinan Sejati, Politisi Penting Memahami Ini

0
57

SIAPA yang tidak tahu kalau jujur itu bagus, apalagi untuk membentuk karakter seseorang siap menjadi pemimpin sejati?

Tetapi, menjadi politisi adalah jalan yang penuh godaan. Jabatan dan kekuasaan seringkali menggoda idealisme seseorang, bahkan sebelum mereka berhasil meraihnya. Namun, mengapa banyak politisi mudah goyah pendiriannya?

Jawabannya kompleks, tetapi satu hal yang pasti: kejujuran adalah pondasi penting bagi setiap politisi, bahkan jauh sebelum mereka terjun ke dunia politik.

jujur

Teladan dari Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW, sejak muda, dikenal sebagai sosok yang sangat jujur.

Gelar “Al-Amin” atau “yang terpercaya” melekat pada dirinya, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Rasul.

Kejujuran ini menjadi kunci kepemimpinan beliau yang adil dan bijaksana, sehingga mampu mempersatukan masyarakat yang beragam dan membangun peradaban yang gemilang.

Sekarang, kalau ada pemimpin melawan jalur kejujuran dalam memimpin, ujungnya pasti, kehancuran dan penyesalan. Rumus kehidupannya sudah seperti itu.

Kekuatan untuk Melayani, Bukan Menindas

Dalam film “First Knight”, terdapat dialog menarik antara Malagant yang arogan dan Raja Arthur yang bijaksana. Malagant menantang Arthur untuk membuktikan siapa yang terkuat, tetapi Arthur dengan tenang menjawab, “Kekuatan itu sangat singkat, maka kita harus jadikan kekuatan sebagai alat untuk menolong orang yang lemah.”

Kata-kata Arthur ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan sejati bukanlah tentang kekuatan untuk menindas, tetapi tentang kekuatan untuk melayani. Dan kejujuran adalah kunci untuk menggunakan kekuasaan tersebut dengan benar.

Politisi Jujur, Pemimpin Adil

Seorang politisi yang jujur akan menjadi pemimpin yang adil. Orang seperti itu tidak akan mudah tergoda oleh korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Ia akan selalu mengutamakan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Ia akan menjadi teladan bagi masyarakat, menginspirasi mereka untuk hidup dengan nilai-nilai yang luhur.

Orang jujur itu ibarat sebuah tas, sepatu atau benda apapun, statusnya asli, harganya mahal, dapatnya tidak mudah. Nah, kalau ada pemimpin maunya enak saja, jelas dia telah jatuh dan rapuh. Ibarat produk ia bukan saja KW, tapi benar-benar tidak layak untuk dibeli.

Maka, mari kita dukung dan pilih politisi yang jujur, agar mereka dapat memimpin kita menuju masa depan yang lebih baik. Seperti kata pepatah bijak, “Kejujuran adalah kebijakan terbaik.”

*) Imam Nawawi, kolumnis Nasional.news