JAKARTA – Jika tak ada aral yang melintang, forum organisasi wanita Islam, Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI), akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke XIV secara hibryd dengan episentrum acara di Hotel Gren Alia Cikini Jakarta pada tanggal 18-19 Mei 2023.
Ketua Panitia Munas XIV 2023 BMIWI Dr. Iin Kandedes, MA, dalam keterangannya mengatakan dalam kegiatan tersebut akan memilih dan menetapkan Presidium periode 2023 – 2028.
Selain itu, akan menetapkan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga (ADRT) BMIWI, Program Kerja Organisasi kemudian beberapa keputusan lainnya.
“Musyawarah NasionalI ini adalah forum yang sangat penting dan strategis dalam menjalankan organisasi BMIWI sebagai federasi perkumpulan ormas ormas muslimah di tingkat pusat dan wilayah seluruh Indonesia,” katanya dalam keteranganya diterima Nasional.news, Sabtu (13/5/2023).
Forum Munas tersebut senafas dengan BMIWI sebagai media dakwah dan keilmuan dalam wadah bermusyawarah, berkomunikasi, fasilitator, mediator dan koordinasi antar sesama organisasi muslimah wanita Indonesia sehingga terbina ukhuwah islamiyah untuk kemaslatan umat di bawah naungan ridha Allah SWT.
Hal tersebut juga sesuai dengan visi misi BMIWI yakni mewujudkan ukhuwah Islamiyah serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan muslimah di tingkat regional, nasional dan internasional.
“Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia menjadi bagian pergerakan umat Islam dan bangsa akan selalu menyiapkan pemimpin pemimpin muslimah yang berkualitas,” kata Iin.
Dalam pada itu, BMIWI juga memiliki komitmen kiprah kebangsaan dengan menyiapkan dan melahirkan pemimpin berkarakter, tangguh, holistik, profesional, dan adaptif terhadap perubahan zaman serta memegang teguh Al-Qur’an serta sunah Nabi SAW demi untuk terbangunnya agama dan bangsa serta negara dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan latar belakang tersebut, terang Iin, maka pada Munas BMIWI kali ini mengusung tema “Dengan Munas Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan Bangsa” yang di kemas secara hybrid.
Menurutnya, tema ini bagian dari ikhtiar BMIWI untuk terus berkontribusi bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara, dan bahkan dunia, dalam lingkup isu isu kewanitaan islam dalam kancah yang lebih luas.
“Tentu tema ini tak lepas dari semangat keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan, dalam rangka menguatkan kiprah wanita Islam dalam pembangunan peradaban dan ketahanan bangsa,” tandasnya.
DEDEN SUGIANTO