NASIONAL.NEWS (Jakarta) — Bidang Hubungan Luar Negeri Badan Musyawarah Wanita Islam Indonesia (BMIWI) melakukan audiensi dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, H.E. Dr. Zuhair S. M. Alshun, di Menteng, Jakarta, pada Senin (1/12/2025).
Pertemuan tersebut menegaskan pentingnya diplomasi perempuan dalam isu kemanusiaan Palestina serta penguatan jejaring masyarakat sipil lintas negara.
Dalam kesempatan itu, Dr. Zuhair menyampaikan penghargaan terhadap konsistensi dukungan masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa peran perempuan Palestina merupakan bagian paling fundamental dari ketahanan sosial di tengah konflik berkepanjangan.
“Wanita ialah penjaga perjuangan rakyat Palestina agar tetap bertahan, peran wanita sangat besar dalam perjuangan untuk merebut kembali hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.
Diplomasi Perempuan untuk Palestina
Ketua Presidium BMIWI, Dr. Iin Kandedes, M.A., yang hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan pandangan bahwa diplomasi perempuan tidak sekadar bentuk empati, tetapi juga instrumen strategis untuk memperkuat dukungan internasional melalui jalur masyarakat sipil.
Kandedes menegaskan bahwa kehadiran BMIWI di kedutaan adalah upaya memperluas ruang peran perempuan Indonesia dalam memperjuangkan isu kemanusiaan global.
“Kami datang untuk menunjukkan bahwa solidaritas perempuan Indonesia bukan hanya emosional, tetapi juga terukur melalui kerja advokasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Reni Susilowati, M.Pd.I., menyoroti relevansi kerja sama organisasi perempuan lintas negara untuk memastikan suara masyarakat sipil tetap konsisten. “Kami percaya jaringan perempuan di tingkat internasional dapat menjaga kesinambungan dukungan moral kepada rakyat Palestina,” katanya.
Dr. Oneng Nurul B., M.Ag., menambahkan bahwa dukungan terhadap Palestina perlu disampaikan secara berkelanjutan melalui kanal diplomasi publik. “Pertemuan ini menjadi ruang penting untuk memperkuat komitmen kita dalam penyebarluasan edukasi tentang situasi Palestina,” ujarnya.
Adapun Dr. Umamah Wahid, M.Si., menekankan bahwa isu Palestina merupakan ujian solidaritas global. “BMIWI akan terus berupaya agar masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang benar dan objektif tentang perjuangan rakyat Palestina,” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, Dr. Zuhair juga menggambarkan kondisi lapangan yang dihadapi rakyat Palestina. Ia menyampaikan bahwa kekerasan yang dialami penduduk sipil merupakan tindakan yang sangat keji. “Tapi wanita di sana tetap teguh dan ikut mempertahankan rumah dan anak-anaknya,” jelasnya.
Menurutnya, organisasi perempuan di seluruh dunia perlu menjaga keberlanjutan suara dukungan. “Yang hendaknya dilakukan oleh ormas wanita dari seluruh dunia adalah suara dukungan terus menerus untuk Palestina.”
Dr. Zuhair menutup pertemuan dengan apresiasi. “Kami ucapkan ahlan wasahlan dan apresiasi kepada ibu-ibu BMIWI. Indonesia merupakan negara yang damai dengan berbagai agamanya. Saya ingin menutup pertemuan ini dengan mengatakan bahwa Palestina memiliki kedaulatan yang satu dan semoga Palestina mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala,” ujarnya.








