DALAM sebuah momen yang penuh haru, Bapak Zohri, Imam Masjid Al Ghufron, Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, tak mampu menahan air mata kebahagiaannya, Selasa (1/10/2024). Perasaan syukur dan lega tumpah saat impian panjang warga desa tersebut akhirnya terwujud yaitu sebuah sumur bor yang akan menyediakan air bersih bagi masjid dan penduduk sekitarnya.
Sumur ini merupakan bagian dari program kemanusiaan yang dijalankan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Hidayatullah (BMH), sebuah inisiatif yang berdampak besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan spiritual masyarakat di daerah terpencil seperti Desa Apoho.
Desa Apoho, yang terletak jauh dari pusat perkotaan, adalah salah satu dari banyak desa di Indonesia yang menghadapi tantangan serius dalam akses terhadap air bersih. Lokasi yang terisolasi membuat infrastruktur vital seperti air bersih dan listrik menjadi sulit dijangkau. Di tengah keterbatasan ini, Masjid Al Ghufron menjadi pusat spiritual dan sosial yang penting bagi masyarakat setempat. Namun, tanpa akses air bersih, kegiatan di masjid ini terganggu, terutama dalam menjaga kebersihan untuk ibadah.
Bapak Zohri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur dan Laznas BMH yang telah mewujudkan sumur bor tersebut. “Alhamdulillah, desa Apoho menjadi tempat BMH untuk menyalurkan sumur bor di desa ini. Kami mendoakan para donatur dan BMH yang telah mewujudkan sumur bor di tempat kami, semoga selalu diberikan keberlimpahan rezeki, keberkahan hidup, panjang umur, dan sehat selalu,” ucapnya penuh haru.
Masjid Al Ghufron memiliki peran yang sangat penting di Desa Apoho, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, masjid ini telah berhasil mengislamkan 15 orang, termasuk istri dari Bapak Zohri sendiri. Angka tersebut mungkin terlihat kecil jika dibandingkan dengan populasi besar di perkotaan, namun bagi sebuah desa kecil yang terisolasi, perubahan ini sangat signifikan.
Muhammad Irwan, Kepala Kantor Perwakilan Laznas BMH Bengkulu, mengatakan keberadaan sumur bor ini juga akan memperkuat fungsi masjid dalam masyarakat. Dengan tersedianya air bersih, kegiatan keagamaan, mulai dari shalat berjamaah hingga pengajian dan pendidikan anak-anak, bisa berjalan lebih lancar.
Air bersih adalah salah satu komponen utama dalam menjalankan ibadah umat Islam, dan tanpa akses yang mudah, banyak kegiatan keagamaan yang terhambat. Kini, dengan adanya sumur bor, masyarakat Desa Apoho bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Laznas BMH, yang dikenal sebagai lembaga filantropi yang bergerak dalam program-program sosial dan keagamaan, telah menjadikan pembangunan sumur bor sebagai salah satu prioritasnya. Program ini tidak hanya berfokus pada masjid, tetapi juga pada pondok pesantren dan komunitas-komunitas mualaf di berbagai wilayah terpencil.
Irwan menyampaikan bahwa pembangunan sumur ini adalah bagian dari misi mereka untuk menguatkan aktivitas keagamaan di daerah-daerah yang minim akses.
“Program pembangunan sumur untuk masjid dan pondok pesantren ini terus digulirkan BMH dalam rangka menguatkan aktivitas keagamaan sehingga semakin menguatkan kualitas spiritual masyarakat,” jelas Irwan.
Dengan semangat yang sama, Laznas BMH telah merencanakan pembangunan dua sumur bor tambahan di desa-desa mualaf lainnya di sekitar wilayah Bengkulu. Laznas BMH, terang dia, terus berupaya dalam mendukung masyarakat yang berada di garis depan perjuangan untuk kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.
Dalam jangka panjang, Irwan menambahkan, program-program seperti ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual yang menjadi pegangan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. (cdi/nas)