NASIONAL.NEWS — Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) kembali memperluas kiprah pemberdayaannya, kali ini menyentuh kehidupan petani kopi di Desa Rahtawu, Kudus, Jawa Tengah. Program ini tidak hanya hadir sebagai upaya peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga menjembatani potensi besar kopi Rahtawu dengan dukungan para dermawan.
Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Tengah, Yusran Yauma, menegaskan arah kerja yang sedang ditempuh. Upaya ini menunjukkan keterpaduan antara potensi lokal dengan peran sosial kelembagaan.
Melalui program pemberdayaan berbasis kopi, jelas Yusran, BMH tidak hanya memfasilitasi kebutuhan teknis, tetapi juga membangun jembatan solidaritas antara masyarakat desa dan para donatur sebagai ikhtiar mendukung pembangunan ekonomi nasional.
“BMH melihat potensi besar dari kopi Rahtawu dan bertekad untuk menjadi jembatan antara para petani dengan kebaikan para donatur,” ujar Yusran dalam keterangannya kepada nasional.news, Ahad (14/9/2025).
Kopi Rahtawu telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Komoditas ini tidak sekadar produk pertanian, melainkan sumber utama penghidupan.
Hal itu disampaikan Sukarwan, salah seorang tokoh petani kopi setempat. “Sejak kopi hadir, perekonomian warga mulai menunjukkan perbaikan,” jelasnya.
Keterbatasan Sarana Jadi Hambatan
Meski demikian, keterbatasan sarana masih menjadi hambatan untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Sukarwan menuturkan kebutuhan yang mendesak, antara lain peralatan pengolahan yang memadai.
“Kami butuh mesin buler untuk mengupas kopi, juga mesin roasting dan penghalus. Jika kami punya semua itu, kopi kami bisa langsung jadi bubuk yang siap dikemas. Ini akan sangat meningkatkan daya saing kami,” ungkapnya.
Menanggapi tantangan tersebut, BMH Jawa Tengah merancang program pemberdayaan dengan pendekatan berlapis, mulai dari pemenuhan kebutuhan peralatan, pembinaan, hingga membangun akses pasar.
“Berbagai pendekatan akan dilakukan agar program ini berjalan maksimal,” kata Yusran Yauma menekankan.
Sebagai permulaan, BMH bersama masyarakat Rahtawu telah menjadwalkan panen raya kopi pada Ahad, 14 September.
Kegiatan ini dipandang sebagai tonggak awal kolaborasi untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkenalkan kopi Rahtawu lebih luas.
“Mari kita bersama-sama dukung para petani Kopi Rahtawu. Setiap bantuan yang kita berikan akan menjadi energi baru bagi mereka untuk terus berkarya, menghasilkan kopi terbaik, dan membawa perubahan positif bagi desa mereka,” tutur Yusran.
Dengan langkah nyata ini, kopi Rahtawu diharapkan dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya mengangkat kesejahteraan warga Kudus, tetapi juga memberi kontribusi pada cita-cita pemberdayaan nasional.