LUWUK BANGGAI – Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Ustadz Suhardi, keliling Sulteng menemui masyarakat.
Sebelumnya, dari Kota Palu ia bergeser ke Kabupaten Poso untuk menghadiri acara sarasehan pendidikan bersama pendidik di kota berjuluk Negeri Seribu Megalith itu.
Di Poso, selain bersilaturrahim ke pondok pondok pesantren yang ada, Suhardi juga menyempatkan bersua kepada tokoh masyarakat setempat.
Setelah itu, Suhardi melanjutkan tournya ke Kabupaten Parigi Moutong dan berjumpa kawan kawan muda di sana dalam forum bincang ekonomi pedesaan bersama entitas lokal.
Berikutnya, Suhardi lanjut ke Kabupaten Donggala. Dan, beberapa hari lalu, Wakil Ketua Komite Pemberdayaan Desa, Pesantren, dan Pembinaan Usaha Mikro Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat ini baru balik dari Luwuk Banggai.
“Alhamdulillah saat ini di Tolitoli. Insya Allah, semoga sehat selalu sehingga bisa lanjut turun bersilaturrahim ke masyarakat di daerah lainnya,” kata Suhardi dalam keterangannya kepada media ini, Rabu (27/12/2023).
Suhardi mengatakan, perjalanan ke daerah seperti ini sebenarnya sudah menjadi hal biasa baginya. Sebagai ustadz dan dai, ia memang acapkali melakukan safari dakwah ke daerah termasuk di kawasan pedalaman dan tertinggal.
Safari dakwah ini pun ia pergunakan untuk menyerap aspirasi masyarakat yang tentu memiliki berbagai pengalaman dan masukan.
Menurutnya, turun langsung safari dakwaqh seperti ini merupakan cara efektif untuk memahami kebutuhan dan harapan langsung dari penduduk setempat.
“Dengan jalinan seperti ini, kita dapat membangun koneksi yang lebih erat dan mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” kata imam rawatib dan guru ngaji ini.
Suhardi menjelaskan, sebagai dai yang turun langsung ke masyarakat, hal ini akan membuka pintu dialog dua arah antara dirinya dengan umat. Hal ini menurutnya memungkinkan adanya pertukaran gagasan dan pandangan.
Dalam konteks keterwakilan daerah melalui DPD RI, Suhardi menilai kunjungan semacam ini akan membantu menciptakan rasa kepercayaan dan transparansi antara wakil rakyat dan konstituen.
“Ini juga memungkinkan wakil rakyat untuk memberikan informasi secara lebih tepat dan terperinci kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang diambil atau direncanakan dalam pembuatan kebijakan,” imbuhnya.
Dengan demikian, terang dia, safari dakwah atau kunjungan seperti ini bukan hanya sekadar tugas rutin, tetapi juga merupakan wujud nyata dari representasi yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Saya menyebut kunjungan ini sebagai safari dakwah karena kita menemui umat untuk bersilaturrahim. Inilah politik silaturrahim. Tentu diharapkan sini akan menciptakan dasar yang kuat untuk pembangunan kebijakan yang lebih progresif, beradab, dan berkelanjutan, serta memperkuat ikatan antara sesama,” tandasnya. (nns/ybh)
