Cerita Setelah Facundo Garces Lontarkan Ucapan Kontroversial Tentang Asal-usul Malaysia

NN Newsroom

Sabtu, 27 September 2025

Facundo Garces saat menjalani debut untuk Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027. (Foto: Dok IG handle @pfamalaysia)

Spektrum bahasan

NASIONAL.NEWS — Kontroversi sepak bola Asia Tenggara kembali mencuat setelah pernyataan bek naturalisasi timnas Malaysia, Facundo Garces, ramai diperbincangkan publik internasional.

Dalam sebuah wawancara dengan media Spanyol, El Correo, pada Agustus 2025, Garces menyebut bahwa darah Malaysia yang membuatnya bisa memperkuat Harimau Malaya berasal dari buyut.

“Karena kakek buyut saya keturunan Malaysia,” ujar Garces kala itu.

Ia menambahkan, “Saya memang sudah tahu asal-usulnya, tapi saya tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Malaysia sedang membangun proyek menarik dan saya sangat bersemangat.”

Ucapan singkat itu langsung dianggap blunder. Pasalnya, menurut aturan FIFA, seorang pemain hanya bisa dinaturalisasi apabila memiliki hubungan darah hingga kakek atau nenek.

Klaim Garces yang menyebut jalur keturunannya berasal dari buyut menimbulkan tanda tanya besar, sekaligus membuka peluang bagi lawan-lawan Malaysia untuk melancarkan protes resmi.

Gelombang Laporan ke FIFA

Dampak dari pernyataan tersebut segera terasa. Netizen, terutama dari Vietnam, ramai-ramai melaporkan komentar Garces ke FIFA melalui media sosial.

Gelombang laporan itu diikuti desakan sejumlah pengamat sepak bola Vietnam yang meminta induk sepak bola dunia menyelidiki lebih jauh ucapan sang pemain.

Menyadari kegaduhan yang ditimbulkan, Garces buru-buru memberikan klarifikasi. Pemain yang saat ini membela klub La Liga, Deportivo Alaves, menyebut ucapannya hanya hasil salah penerjemahan.

“Itu hanya kesalahan transkripsi. Saya orang Malaysia dari pihak kakek saya dan saya sangat bangga bermain untuk negara saya. Sampai jumpa lagi,” tulisnya melalui akun Instagram pribadi.

Namun, klarifikasi itu tak serta-merta menghentikan bola salju. Publik sepak bola sudah terlanjur menyoroti pernyataan awalnya.

Situasi ini bahkan dikaitkan dengan langkah FIFA yang kemudian mengumumkan sanksi terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi.

FIFA menyebut hukuman tersebut berawal dari sebuah laporan resmi, meski tidak dijelaskan secara rinci laporan mana yang menjadi pemicu utama.

Kasus ini menambah daftar panjang perdebatan seputar naturalisasi di kawasan Asia Tenggara. Malaysia selama ini dikenal agresif dalam mendatangkan pemain keturunan maupun asing untuk memperkuat timnas. Strategi itu sering menuai kritik, baik dari dalam negeri maupun dari federasi sepak bola negara tetangga.

Kisah Garces menjadi unik karena bermula dari satu kalimat sederhana yang keluar dalam wawancara, lalu melebar menjadi isu regulasi internasional.

Di tengah sorotan publik, pernyataan “darah Malaysia dari buyut” akhirnya menjadi bahan olok-olok di media sosial.

Banyak yang menganggap kalimat tersebut contoh bagaimana satu kata bisa memicu badai, terutama ketika aturan FIFA sangat jelas membatasi garis keturunan maksimal di level kakek-nenek.

Meski Garces sudah menegaskan bahwa ia sah memperkuat Malaysia berdasarkan keturunan dari kakek, efek dari pernyataan awalnya tetap sulit dihapus.

Kasus ini menunjukkan bagaimana komunikasi seorang pemain, apalagi yang berstatus naturalisasi, tidak hanya berdampak pada citra pribadi, tetapi juga pada federasi dan negara yang diwakilinya.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version