NASIONAL.NEWS — Ulama dan tokoh lintas ormas melakukan pembacaan Deklarasi Ulama & Dai untuk Dakwah dan Kemanusiaan Palestina meneguhkan perjuangan membela Palestina sebagai amanat kolektif umat Islam yang digelar dalam rangkaian acara peresmian kantor cabang Amanah Kemanusiaan Global (Amal) Jabodetabek di Serpong, Tangerang Selatan, pada Sabtu (16/8/2025).
Deklarasi tersebut memuat pernyataan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Palestina dan kesiapan menggunakan mimbar dakwah dan media sebagai pembelaan terhadap Al-Aqsha.
Deklarasi yang dipimpin oleh ulama muda KH Dr Fahmi Salim, Lc., M.A., ini memuat ajakan persatuan umat dalam doa dan bantuan, seruan penghentian penjajahan serta pembantaian di Gaza, dan doa agar Allah menurunkan pertolongan bagi kaum Muslimin.
Deklarasi Ulama dan Dai
Deklarasi itu memuat 5 point yang selengkapnya berbunyi seperti berikut:
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Deklarasi Ulama & Dai untuk Dakwah dan Kemanusiaan Palestina
Kami para tokoh, ulama, dan dai yang berhimpun dalam acara ini:
- Menyatakan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Palestina
- Siap menggunakan mimbar dan media dakwah sebagai pembelaan terhadap Al-Aqsha
- Mengajak umat untuk bersatu dalam doa, bantuan, dan edukasi Palestina
- Menyerukan penghentian penjajahan dan pembantaian terhadap rakyat sipil Gaza.
- Mendoakan agar Allah SWT menurunkan kemenangan dan pertolongan-Nya bagi kaum Muslimin
“Barangsiapa tidak pedul urusan muslimin, maka ia bukan bagian dari mereka .. ” (HR.Al-Hakim)

Upaya Memerdekakan Palestina
Fahmi Salim yang juga penasihat Amal mengaitkan isi deklarasi dengan pentingnya memerdekakan pikiran dari belenggu narasi Zionisme.
“Memerdekakan pikiran adalah awal kemerdekaan. Sebelum merdeka, manusia harus merdeka. Karena itu, edukasi tentang Al-Aqsha menjadi sangat penting,” katanya.
Ia menegaskan bahwa two state solution adalah produk dari pengetahuan keliru. “Solusi sejati adalah one state solution, karena Baitul Maqdis adalah amanat perjuangan yang tidak bisa ditawar.”
Fahmi yang banyak menulis karya ilmiah tentang Baitul Maqdis dan Palestina ini juga mengingatkan bahwa Zionisme bekerja dengan strategi kultural.
“Zionisme melakukan genosida akidah dengan media. Jika kita gagal memahami Al-Aqsha, kita bisa terseret arus propaganda mereka. Gaza adalah ribath terbaik, dan bagian kita di Indonesia adalah melanjutkan perjuangan melalui dakwah dan literasi,” jelasnya.
Deklarasi yang dibacakan setelah syair Palestina oleh Syaikh Hasan Thalib Az Zurayqi ini memperkuat visi Amal sebagai lembaga kemanusiaan yang berpijak pada nilai agama sekaligus prinsip universal.
Acara ini turut dihadiri tokoh dari beragam ormas dan komunitas seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), NU, Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Hidayatullah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis), Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Forum Musholla Masjid BSD (FMMB), serta sejumlah tokoh masyarakat, seniman senior dari Izzatul Islam, dan lainnya.