Delapan Hari Jelang 17 Agustus, Pembangunan Total Ibu Kota Nusantara Capai 49 Persen

Terhitung delapan hari menjelang upacara 17 Agustus 2024, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mengalami perkembangan yang signifikan. Berdasarkan laporan terbaru, progres pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 49 persen dari 107 paket fisik yang dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp84,56 triliun.

Langkah ini merupakan bagian dari visi besar untuk mewujudkan IKN sebagai kota berkelanjutan, dengan prioritas pada pengembangan infrastruktur penting dan ruang terbuka hijau yang melimpah.

Bacaan Lainnya

Dalam proses pembangunan ini, infrastruktur menjadi fokus utama, meliputi pembangunan jalan, jembatan, bendungan, dan perumahan. Satgas Pelaksanaan Infrastruktur IKN telah menetapkan target ambisius untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya menjadi ibu kota administrasi, tetapi juga menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan yang modern dan ramah lingkungan.

ikn maket

Ketua Satgas Pelaksanaan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Hidayat Sumadilaga di IKN, Kamis (10/8/2024), mengatakan untuk mewujudkan visi tersebut, 65 persen dari total area IKN direncanakan sebagai ruang terbuka hijau. Ruang ini tidak hanya akan menjadi paru-paru kota, tetapi juga akan berfungsi sebagai elemen utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem kota, memberikan ruang rekreasi bagi penduduk, serta meningkatkan kualitas udara.

Proses pembangunan IKN dibagi ke dalam beberapa tahapan atau gelombang. Gelombang pertama yang dimulai pada tahun 2020 hingga Maret 2023 telah mencapai lebih dari 90 persen untuk 40 paket pekerjaan yang telah diselesaikan. Kemajuan yang signifikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur dasar yang kuat.

Pada gelombang kedua, yang berlangsung dari April hingga November 2023, tambahan 31 paket pekerjaan telah mencapai progres 53 persen. Tahapan ini mencakup pekerjaan lanjutan yang krusial untuk memastikan konektivitas dan aksesibilitas yang optimal di dalam IKN.

Gelombang ketiga, yang dimulai pada Desember 2023 dan masih berlangsung hingga saat ini, mencakup 36 paket pekerjaan dengan progres mencapai 12 persen. Meskipun masih dalam tahap awal, perkembangan ini menandakan bahwa proyek ini terus berjalan sesuai rencana, dengan fokus pada penyelesaian infrastruktur dan fasilitas publik yang esensial.

Salah satu komponen utama dalam pengembangan IKN adalah peningkatan konektivitas, yang dirancang untuk menghubungkan ibu kota baru ini dengan wilayah-wilayah strategis lainnya di Indonesia. Pembangunan jalan tol Balikpapan-IKN sepanjang 47 kilometer menjadi sorotan utama, dengan tambahan terowongan bawah laut yang akan memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan IKN menjadi hanya sekitar 30 menit.

Selain jalan tol, pemerintah juga telah memulai pembangunan bandara di IKN dengan panjang landasan pacu mencapai 3.000 meter. Pada tahap pertama, landasan pacu sepanjang 2.200 meter telah dibangun, yang nantinya akan mendukung mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi di IKN. Bandara ini direncanakan menjadi pusat transportasi udara yang modern dan efisien, melayani tidak hanya penerbangan domestik tetapi juga internasional.

Untuk mendukung pemindahan ibu kota, pemerintah pusat telah memulai pembangunan berbagai fasilitas publik, termasuk Istana Negara, kantor-kantor kementerian, dan perumahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada tahap ini, 12 gedung hunian ASN, yang terdiri dari 12 lantai, dan lima unit apartemen telah siap huni. Proyek ini akan terus berkembang hingga mencapai total 47 gedung hunian yang diharapkan dapat menampung kebutuhan perumahan ASN di IKN.

Selain itu, pembangunan fasilitas pemerintahan juga menjadi prioritas, dengan fokus pada menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan representatif bagi pemerintahan pusat. Semua fasilitas ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, termasuk penggunaan energi terbarukan dan desain arsitektur yang ramah lingkungan.

Peran APBN dan Sektor Swasta

Pembangunan IKN sebagian besar didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pemerintah juga secara aktif mendorong investasi dari sektor swasta untuk mengembangkan berbagai sektor ekonomi prioritas di IKN. Sektor-sektor ini mencakup industri teknologi, pariwisata, pendidikan, dan kesehatan, yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Pembangunan IKN merupakan proyek jangka panjang yang direncanakan berlangsung hingga tahun 2045. Saat ini, pemerintah tengah berada pada tahap pertama, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas pemerintahan. Tahapan berikutnya akan difokuskan pada pengembangan sektor ekonomi dan pemindahan penduduk secara bertahap ke IKN.

Dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 49 persen, IKN semakin mendekati wujudnya sebagai ibu kota yang modern, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan. Pemerintah, dengan dukungan sektor swasta dan masyarakat, optimis bahwa IKN akan menjadi pusat pertumbuhan baru yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi, tetapi juga sebagai model kota masa depan yang mengedepankan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kelestarian lingkungan.

Peta jalan pembangunan IKN ini menggambarkan tahapan-tahapan kunci yang perlu dicapai untuk mewujudkan visi besar IKN sebagai kota yang berkelanjutan dan modern. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang konsisten, IKN diharapkan akan menjadi simbol kemajuan dan kebanggaan bangsa. (nas/ybh)

Pos terkait