DEN Sebut Penurunan Tarif Tambahan Ekspor AS Strategi Ekonomi Nasional

Anchal M. Said

Kamis, 17 Juli 2025

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram DEN/ @dewanekonomi.id)

NASIONAL.NEWS — Pemerintah Indonesia menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen.

Langkah ini dinilai sebagai hasil dari strategi diplomasi ekonomi yang memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.

Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyampaikan apresiasinya atas capaian ini dan menyebutnya sebagai bukti kemampuan negara dalam menjaga kepentingan nasional.

Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pemberian fasilitas khusus bagi pihak asing, melainkan bagian dari strategi untuk membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha dalam negeri.

“Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).

Pendekatan Timbal Balik

Menurut Luhut, penyesuaian tarif tersebut dilakukan sebagai bagian dari pendekatan timbal balik terhadap produk asal AS.

Dia menegaskan, penyederhanaan tarif bertujuan mendorong investasi bernilai tambah, memperkuat rantai pasok, serta membuka akses teknologi dan pasar yang lebih luas.

“Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” tegasnya.

Dalam konteks regional, Indonesia kini menjadi negara dengan tambahan tarif terendah dari AS di antara negara-negara ASEAN dan negara dengan surplus perdagangan terhadap AS.

Hal itu dipandang sebagai keuntungan strategis dalam menarik relokasi industri dan investasi asing langsung ke Indonesia.

Luhut menjelaskan, sektor-sektor industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur disebut akan menjadi yang paling diuntungkan.

Karena itu, penurunan hambatan biaya diyakini akan membuka jalan ekspansi ekspor produk-produk tersebut ke pasar Amerika Serikat.

“Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga di antara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” jelas Luhut.

Dirasakan Secara Langsung

Sebagai bagian dari penguatan kebijakan, lebih jauh DEN menegaskan perlunya koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar manfaat kebijakan ini dapat dirasakan secara langsung.

Selain itu, DEN juga berkomitmen mendampingi pemerintah dalam proses pemantauan implementasi.

“DEN percaya bahwa arah kebijakan ekonomi nasional yang tepat dan berbasis data akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan berdaya saing di era global,” tutup Luhut.

TERKAIT LAINNYA