NASIONAL.NEWS (Manokwari) — Program Penanaman Perdana Petani Milenial Hidayatullah Papua Barat diposisikan sebagai bagian dari strategi pembangunan pertanian modern yang berorientasi pada manfaat ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari, Sergion Rahawarin, S.P, yang mewakili Bupati Manokwari, menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan konsentrasi Pemerintah Daerah Manokwari dalam mendorong transformasi sektor pertanian menuju sistem yang lebih modern, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi.
Menurutnya, penguatan pertanian berbasis generasi muda menjadi elemen penting dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Pesantren Agro Hidayatullah Manokwari, SP. 7, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya keterlibatan aktif generasi milenial dalam pengembangan pertanian yang terintegrasi dengan pendekatan kewirausahaan.
Acara berlangsung dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki perhatian terhadap penguatan sektor pertanian dan ketahanan ekonomi daerah.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Perwakilan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah Dr. Arfan AU, M.Si, Wakil Deputi Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Arif Rahadia, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Papua Barat M. Rusdan, M.Pd, unsur Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Manokwari, Kepala Distrik Masni, serta Kepala Kampung Sumber Boga. Kehadiran berbagai unsur ini mencerminkan sinergi lintas lembaga dalam mendukung pengembangan pertanian milenial di Papua Barat.
Kuatkan Sektor Kewirausahaan Pertanian
Koordinator Petani Milenial Hidayatullah Papua Barat, Ustadz Hasdar Ambal, S.Pd, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini berangkat dari keprihatinan terhadap terbatasnya lapangan kerja bagi generasi milenial, khususnya di sektor kewirausahaan pertanian.
Ia menekankan bahwa pertanian masih menyimpan potensi besar apabila dikelola dengan pendekatan modern dan terencana.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat atas dukungan yang diberikan terhadap pelaksanaan program ini.
Ustadz Hasdar turut menyampaikan harapan agar Pemerintah Daerah Manokwari dapat terlibat lebih jauh, terutama dalam aspek pendampingan teknis serta penyediaan permodalan.
Menurutnya, dukungan alat pengolahan lahan seperti traktor dan sarana pertanian lainnya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani milenial. Harapan tersebut disampaikan sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Prospek Jangka Panjang
Wakil Deputi Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, Arif Rahadia, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan Hidayatullah Papua Barat dalam pengembangan program Tani Milenial.
Ia menyampaikan bahwa Bank Indonesia mendorong kampanye pertanian pada komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi, sekaligus mengajak generasi muda untuk melihat sektor pertanian sebagai alternatif lapangan kerja yang memiliki prospek jangka panjang.
Ia menekankan pentingnya pergeseran orientasi ekonomi dari ketergantungan pada sektor energi menuju sektor produktif lainnya, termasuk pertanian.
Arif Rahadia juga menyampaikan harapan agar Pesantren Agro Hidayatullah Manokwari dapat mengembangkan konsep ekonomi pertanian berbasis syariah.
Menurutnya, penguatan hilirisasi pertanian perlu diiringi dengan lahirnya kewirausahaan syariah yang mampu mengelola hasil pertanian secara berkelanjutan dan berkeadilan. Pendekatan ini dinilai relevan dengan penguatan ekonomi umat dan stabilitas ekonomi daerah.
Upaya Peningkatan Ekonomi Daerah
Mewakili Bupati Manokwari yang meresmkian program ini, Sergion Rahawarin menegaskan bahwa program Penanaman Perdana Petani Milenial Hidayatullah Papua Barat merupakan bukti nyata peran strategis generasi muda dalam peningkatan ekonomi daerah.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Daerah Manokwari saat ini memfokuskan kebijakan pada pengembangan pertanian modern berbasis teknologi terkini, termasuk penerapan konsep hilirisasi dari tahap produksi hingga pemasaran hasil pertanian.
Sergion menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan infrastruktur pendukung pertanian, mulai dari pembangunan dan perbaikan irigasi, akses jalan pertanian, hingga penyediaan fasilitas penyimpanan hasil panen.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok masyarakat lainnya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Manokwari, dengan tujuan jangka panjang mencapai kemandirian pangan.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari dan ditutup dengan penyerahan serta penanaman bibit jagung dan cabai secara simbolis oleh para tamu undangan.
Prosesi tersebut menandai dimulainya program Petani Milenial Hidayatullah Papua Barat di Pesantren Agro Hidayatullah Manokwari sebagai bagian dari upaya membangun pertanian modern berbasis generasi muda.








