YOGYAKARTA — Muhammadiyah melalui Lembaga Seni dan Budaya Pimpinan Pusat (LSB PP Muhammadiyah) resmi meluncurkan film biografi “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia”. Acara ini berlangsung di Gedung Amphitheater E6, Lantai 5, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (22/2/2025).

Film ini menjadi bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam dunia seni, khususnya perfilman, sebagai sarana dakwah dan edukasi bagi masyarakat.
Kader Muhammadiyah dan Pemersatu Laut Indonesia
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja merupakan tokoh nasional yang berjasa dalam mendeklarasikan Deklarasi Djuanda 1957, yang menegaskan bahwa laut di antara pulau-pulau Indonesia merupakan bagian dari wilayah kedaulatan nasional.
Deklarasi ini menjadi dasar hukum bagi konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State) yang kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.
Sebagai seorang tokoh bangsa, Djuanda tidak hanya dikenal sebagai perdana menteri terakhir Indonesia, tetapi juga sebagai seorang guru dan kader Muhammadiyah yang berkomitmen terhadap kemajuan pendidikan dan kebangsaan.
Ketua PP Muhammadiyah, Irwan Akib, menekankan pentingnya mengenang sosok Djuanda sebagai bagian dari sejarah perjuangan Muhammadiyah dan bangsa Indonesia.
“Seluruh warga Muhammadiyah perlu memahami bahwa Djuanda adalah salah satu kader kebanggaan kita. Beliau adalah seorang guru, seorang tokoh bangsa yang mendeklarasikan penyatuan laut Indonesia dengan Deklarasi Djuanda,” ujar Irwan Akib.
Film sebagai Sarana Dakwah dan Inspirasi
Ketua LSB PP Muhammadiyah sekaligus produser film, Gunawan Budiyanto, mengungkapkan bahwa produksi film ini merupakan bagian dari visi besar Muhammadiyah dalam memperluas dakwah melalui seni dan budaya.
Dia berharap bahwa ke depannya Muhammadiyah dapat memiliki **lembaga pendidikan khusus di bidang seni, termasuk perfilman.
“Tentu ini merupakan mimpi kita bersama. Harapannya, suatu saat Muhammadiyah akan memiliki sekolah khusus di dunia seni, termasuk perfilman,” ujar Gunawan Budiyanto.
Lebih lanjut, Gunawan menegaskan bahwa melalui film ini, Muhammadiyah dapat menyampaikan pesan dakwah dan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.
“Dengan usaha ini, kita berharap dapat memperluas dakwah Muhammadiyah, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga di perfilman, musik, dan seni lainnya,” tambahnya.
Apresiasi dari Keluarga Djuanda
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh keluarga besar Ir. H. Djuanda, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif Muhammadiyah dalam mengabadikan perjuangan Djuanda dalam bentuk film. Ismeth Wibowo, cucu pertama Djuanda, menyatakan rasa bangganya terhadap karya ini dan berharap film tersebut dapat menginspirasi generasi penerus.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Harapannya, dengan ditayangkannya film ini, generasi penerus bangsa dapat mengenal lebih dalam sosok Ir. H. Djuanda dan meneladani perjuangannya dalam membangun Indonesia,” ujar Ismeth dengan penuh kebanggaan.
Peluncuran film “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia” sendiri diharapkan menjadi bagian dari upaya edukasi dan peningkatan kesadaran akan sejarah bangsa. Film ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan kepada generasi muda.
Selain itu, film ini juga mengenalkan perjuangan Djuanda dalam mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia, memperluas peran Muhammadiyah dalam dakwah berbasis seni dan budaya, dan menjadi inspirasi bagi pengembangan perfilman yang sarat akan nilai moral dan kebangsaan.
Ketua PP Muhammadiyah, Irwan Akib, juga mengajak seluruh masyarakat untuk menonton dan mengambil inspirasi dari film ini.
“Saya mengajak kita semua untuk menonton film Djuanda Pemersatu Laut Indonesia. Semoga film ini dapat bermanfaat dan menginspirasi kita semua, terutama generasi muda Muhammadiyah,” tutup Irwan. (cdi/nas)