Ribuan warga Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, memadati jalan-jalan desa pada Minggu malam (30/3/2025) dalam acara Gema Takbir Keliling yang telah menjadi tradisi tahunan. Kegiatan ini bukan sekadar karnaval, melainkan syiar Islam yang menghidupkan semangat Idulfitri dengan penuh kekhidmatan.
Ketua panitia kegiatan, Bapak Kalim, menegaskan bahwa Gema Takbir Keliling bukanlah ajang hura-hura semata, melainkan wujud syukur dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan. “Acara ini sudah berlangsung selama 23 tahun dan akan terus kami lestarikan sebagai bentuk syiar Islam yang membawa manfaat serta keberkahan bagi masyarakat,” ujarnya.
Acara ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari remaja masjid hingga warga dari berbagai lapisan usia. Mereka membawa obor, lampion, dan alat musik tradisional yang menambah semarak suasana. Sorak takbir menggema di seluruh penjuru desa, menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Tak hanya warga, sejumlah tokoh penting turut hadir dalam kegiatan ini, termasuk Kepala Desa Sumolawang serta pihak keamanan dari Kecamatan Puri yang memastikan jalannya acara berlangsung aman dan tertib. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan penuh terhadap tradisi yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.
“Antusiasme warga sangat luar biasa. Semua totalitas dalam berpartisipasi, baik dalam persiapan maupun pelaksanaan acara. Semangat kebersamaan ini menunjukkan betapa kuatnya nilai gotong royong dalam masyarakat kita,” ujar salah satu peserta yang turut memeriahkan acara.
Tradisi takbir keliling ini diharapkan dapat terus lestari sebagai bagian dari budaya Islam yang mempererat ukhuwah serta membangkitkan semangat keagamaan di kalangan generasi muda. Dengan berlangsungnya kegiatan ini setiap tahun, Gema Takbir Keliling Desa Sumolawang menjadi bukti bahwa tradisi yang baik akan selalu menemukan tempat di hati masyarakat.Silakan cek berita yang sudah aku susun. Jika ada yang perlu diperbaiki atau ditambahkan, beri tahu saja!
