NASIONAL.NEWS — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Komisi X DPR RI melaksanakan kunjungan kerja spesifik Panitia Kerja (Panja) Perguruan Tinggi Kementerian/Lembaga (PTKL) ke Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini berlangsung di LLDikti Wilayah II pada Kamis (28/8/2025), sebagai bagian dari agenda Masa Persidangan I tahun 2025–2026.
Fokus utama kunjungan ini adalah meninjau dan mengidentifikasi program studi (Prodi) di PTKL agar sesuai dengan kebutuhan strategis pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan daerah, serta relevansi dengan industri.
Panja juga mengkaji kesesuaian nomenklatur Prodi antara PTKL dengan perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah yang sama, menilai efektivitas pembiayaan, kualitas lulusan, serta kebutuhan tenaga kerja.
Selain itu, forum ini memberikan masukan untuk pengembangan dan penataan Prodi, sekaligus mendorong diferensiasi akademik yang khas pada PTKL agar dapat berkontribusi nyata bagi sistem pendidikan tinggi nasional.
Perguruan Tinggi Institusi Pencari Solusi
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek, Khairul Munadi, menegaskan bahwa pembentukan Panja PTKL merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022.
Ia menekankan pentingnya peran perguruan tinggi tidak hanya sebagai pusat belajar, tetapi juga sebagai institusi pencari solusi.
“Kampus bukan hanya tempat pembelajaran semata, tetapi pusat solusi mengatasi masalah. Untuk ini diperlukan pendekatan bagaimana kita mencermati persoalan,” ujar Khairul.
Sementara itu, Pimpinan Kunjungan Spesifik Panja PTKL Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyoroti pentingnya kejelasan arah Prodi yang dikembangkan oleh PTKL. Ia menegaskan agar tidak terjadi tumpang tindih dengan perguruan tinggi lain.
“Setiap Prodi di PTKL harus memiliki keunggulan keilmuan yang spesifik, misalnya fokus pada informatika medis, pertanian, atau bidang lain sesuai mandat kementerian/lembaga pengampu,” ungkap Lalu.
Evaluasi Prodi di Wilayah
Kepala LLDikti Wilayah II, Iskhaq Iskandar, menyampaikan perlunya evaluasi terkait keberadaan Prodi di wilayahnya. Menurutnya, PTKL harus memiliki karakteristik yang jelas agar tidak terjadi duplikasi dengan Prodi lain.
“Ada tujuh PTKL di bawah naungan LLDikti II, serta 61 Prodi yang ada di dalam PTKL. Perlu kita cermati, apakah ada Prodi yang sejenis atau tidak,” ujar Iskhaq.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Palembang, sejumlah perguruan tinggi swasta di bawah LLDikti II, Universitas Sriwijaya, Politeknik Sriwijaya, Ketua Aptisi Wilayah II, serta perwakilan PTKL vokasi.