Kendari Jadi Contoh Implementasi Gerakan Pangan Murah Skala Nasional

NN Newsroom

Rabu, 27 Agustus 2025

Gerakan Pangan Murah di Kendari, Sulawesi Tenggara (Foto: Dok. Badan Pangan RI)

NASIONAL.NEWS — Pemerintah memperkuat stabilitas pangan nasional dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah, termasuk di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/8/2025). Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat nasional dan daerah serta melibatkan 29 mitra usaha.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa GPM menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha.

“Ini sinergi yang sangat baik bagi kita semua, pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha untuk sama-sama menjaga stabilitas pangan. Tujuannya tentu kita ingin menjaga keterjangkauan pangan bagi masyarakat, mengendalikan inflasi, serta memperkuat ketahanan pangan di daerah,” ujarnya.

Arief menambahkan, intervensi di daerah dengan inflasi tinggi dilakukan bersama Bulog, Dinas Pangan, KADIN, serta didukung TNI dan Polri.

“Tidak ada alasan untuk tidak memberikan pangan yang affordable bagi masyarakat luas,” tegasnya.

Digelar 6.845 Kali Seluruh Indonesia

Hingga 25 Agustus 2025, tercatat GPM telah digelar 6.845 kali di seluruh Indonesia. Di Sulawesi Tenggara, kegiatan ini terlaksana 18 kali, dengan 46 kali penyelenggaraan khusus di Kota Kendari.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan pentingnya GPM sebagai instrumen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan sekaligus mendukung agenda swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Bapak Presiden selalu menekankan bahwa negara yang merdeka adalah negara yang mandiri pangan. Karena itu, banyak program dan anggaran diarahkan ke sektor pangan. Inflasi harus kita jaga di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. GPM seperti ini sangat membantu pemerintah sekaligus langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Tito.

Ia juga menyoroti bahwa pangan menjadi bagian terbesar dari biaya hidup masyarakat.

“Pangan adalah kebutuhan nomor satu yang tidak bisa ditunda. Karena itu, kolaborasi pusat dan daerah untuk menjaga stabilitas harga sangatlah penting,” tambahnya.

Gotong Royong Ketahanan Pangan

Dukungan juga datang dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. Menurutnya, GPM merupakan bukti nyata bahwa ketahanan pangan membutuhkan gotong royong lintas sektor.

“Kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa ketahanan pangan tidak bisa dibangun sendiri, melainkan dengan gotong royong lintas sektor,” katanya.

Dia melanjutkan, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, Indonesia incorporated berarti semua sama-sama naik kelas.

“Kadin berkomitmen menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan pemerintah agar distribusi pangan semakin efisien,” ucap Anindya.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menegaskan GPM menjadi langkah strategis menghadapi tantangan ketahanan pangan, mulai dari ketidakpastian iklim hingga gejolak rantai pasok global.

Menurut Andi, kegiatan ini adalah bentuk gotong royong pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas pangan.

Dia menambahkan, tantangan sektor pangan kian kompleks, mulai dari ketidakpastian iklim, gejolak harga, hingga rantai pasok global.

“Karena itu, GPM menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau di seluruh kabupaten/kota Sulawesi Tenggara,” jelasnya.

Gubernur Sampaikan Apresiasi

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan apresiasi kepada Menteri Dalam Negeri, Kepala NFA, dan Ketua Umum Kadin atas dukungan penuh dalam penyelenggaraan GPM di Sultra.

“Semoga kerja sama ini semakin memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Pada pelaksanaan GPM di Kendari, masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Produk yang tersedia antara lain beras SPHP Rp11.600/kg (subsidi Rp11.000/kg), beras premium Rp14.800/kg, minyak goreng Rp15.500–Rp21.000/liter, gula pasir Rp17.000/kg (subsidi Rp12.500/kg), telur ayam Rp26.000/kg, serta berbagai sayuran seharga Rp5.000–Rp10.000 per pack.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sultra Hugua, Bupati/Walikota se-Sultra, Forkopimda, Ketua DPRD Provinsi, Kepala OPD, Dinas Pangan kabupaten/kota, serta BUMD.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version