Kolaborasi BMH, YBM BRILiaN dan JNE Kirim 2.000 Mushaf Al-Qur’an untuk Daerah 3T

0
69

BEKASI – Sebanyak 2.000 Mushaf Al Qur’an kembali dikirimkan secara kolaboratif oleh BMH, YBM BRILiaN dan JNE ke berbagai daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Indonesia melalui Gerakan Tebar Sejuta Al Qur’an.

Direktur Program & Pendayagunaan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH), Syamsuddin, mengatakan pengiriman Mushaf Al Qur’an ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan para santri, juga muallaf di daerah 3 T yang ingin belajar Al Qur’an namun terkendala karena tidak memiliki Mushaf Al Qur’an.

kirim mushaf quran

Menurut Syamsuddin, BMH selain mengirimkan Mushaf Al Qur’an, juga telah menempatkan dai-dai di daerah-daerah 3 T untuk menjadi guru ngaji, membina majelis taklim dan mengisi kekurangan khotib dan imam di masjid-masjid yang berada di pelosok.

”Para dai yang ditempatkan BMH di daerah tersebut yang membantu kami mendata kebutuhan mushaf di tempat mereka yang ternyata masih banyak yang belum memiliki Al Qur’an” terang Syamsuddin disela pengiriman mushaf Al Qur’an melalui JNE di Bekasi-Jawa Barat, seperti dalam keterangannya kepada Nasional.news, Senin (12/8/2024).

Jadi, jelas dia, pengiriman Al Qur’an dan penempatan dai ini menjadi satu rangkaian program pengentasan Buta Aksara Al Qur’an yang terus diikhtiarkan secara bersama-bersama, khususnya di wilayah 3T.

“Kami berterima kasih kepada YBM BRILiaN dan juga JNE yang telah berkolaborasi mendukung program ini secara berkelanjutan,” pungkas Syamsuddin.

Kang Maman Suherman, penulis dan pegiat literasi Indonesia yang sejak awal terlibat aktif bersama BMH mendukung gerakan ini juga menyampaikan apresiasi atas gerakan Tebar Sejuta Al-Qur’an yang terus digerakkan oleh BMH secara kolaboratif ini.

Menurut sosok yang wajahnya kerap muncul di layar TV ini, pengiriman Al Qur’an dan buku-buku bacaan ke berbagai pelosok terpencil di Indonesia ini penting untuk didukung dan terus digerakkan.

Karena, terangnya, masyarakat yang berada di daerah 3 T, mengalami kesulitan untuk bisa mengakses mushaf dan buku-buku bacaan secara mandiri. Jarak mereka dengan toko buku jauh, geografisnya juga menantang dan sulit. (nas/zil)