DEPOK – Salah satu lembaga di Hidayatullah yang secara khusus mengkoordinasi dan mendelegasi sumber daya dai, Korps Muballigh Hidayatullah (KMH), berkomitmen hadir ke semua daerah di Indonesia secara nasional sebagai bagian dari ikhtiar untuk menguatkan pelayanan umat.
“Insya Allah KMH akan kita terus buka cabangnya di semua provinsi di Indonesia dengan keterwakilan untuk kemudian memberikan pencerahan di tengah tengah umat,” kata Ketua Korps Mubaligh Hidayatullah Pusat, Ust Iwan Abdullah.
Hal itu dikatakan Iwan ditemui disela kegiatan Sarasehan Dakwah dan Pelatihan Khatib KMH yang berlangsung intensif sehari di Aula Abdullah Said, Komplek Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022).
Iwan mengatakan, program yang digelar ini disiapkan untuk memberikan pembekalan kepada para dai atau muballigh muda Hidayatullah agar memiliki kecakapan di dalam menggunakan media sebagai sarana dakwah di Megapolitan.
“Harapannya, agar dai nantinya bisa tampil prima dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan semakin banyak yang merasakan manfaatnya,” kata Iwan.
Dengan pelatihan ini, lanjut Iwan, diharapkan nantinya dapat membantu para dai dalam menyampaikan dakwahnya serta mencetak dai muda baru yang siap mengemban risalah dakwah yang dapat memberikan pencerahan kepada ummat.
Ia menambahkan, kini saat yang tepat bagi para pemuda untuk memproses diri untuk menjadi dai. Ditengah arus kehidupan yang serba materialistis ini sangat jarang pemuda yang mau terjun ke dunia dakwah.
“Maka apabila ada pemuda yang mau mendedikasikan dirinya di dalam dunia dakwah, tentunya pemuda itu adalah pemuda terbaik yang dipilih Allah untuk menjadi pewaris para Nabi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pelantikan pengurus KMH cabang Depok yang dilantik langsung oleh Iwan Abdullah.
Dia berharap, dengan terbentuknya KMH di Depok dan daerah lainnya di Indonesia, akan semakin menguatkan gerakan dakwah dengan semangat sinergis bersama masyarakat dan elemen umat lainnya.
Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah Ust Nursyamsa Hadis yang membuka kegiatan ini menekankan keutamaan seorang muslim yang melakoni dakwah. Menurutnya, dai adalah pekerjaan mulia yang luar biasa nilainya.
“Bagi saya, menjadi dai itu pekerjaan yang paling bergengsi,” katanya seraya mengutip kitabullah Al Qur’an Surah Fussilat Ayat 33 yang memuat pesan agar seorang muslim melakukan kerja kerja dakwah yang mengajak kepada kebajikan.
Nursyamsa mengatakan, mumpung masih muda maka ambillah langkah untuk terjun ke masyarakat. Melayani umat dengan pengajaran agama Islam bahkan pada hal hal yang barangkali dianggap sederhana seperti mengajarkan alif ba tsa, mengajarkan iqra’, membina aqidah, dan berupaya meretas problem keseharian yang dihadapi oleh masyarakat sesuai kapasitas yang dimiliki.
Olehnya itu, dia berharap kegiatan sarasehan dakwah dan pelatihan khatib ini semakin meneguhkan kultur gerakan Hidayatullah sebagai instrumen dakwah yang hidup dan terus bergerak bersama nadi keseharian umat.
“Siapkan energi yang besar untuk memperbanyak silaturrahim, menjumpai umat, dari lorong ke lorong. Dengan Al Quran yang kita bawa yang berisi peringatan dan kabar gembira, insya Allah umat akan menyambut dengan suka cita,” tandasnya.
Acara sarasehan dakwah dan pelatihan khatib ini menghadirkan narasumber lainnya yaitu pembina Korps Muballigh Hidayatullah KH Zainuddin Musaddad dan aktivis muda yang juga pegiat dakwah digital Imam Nawawi.
Kegiatan sarasehan dan pelatian dai ini dihadiri 83 peserta dengan materi berupa pembekalan terkait bagaimana menjadi dai, kiat, retorika dan jatidiri dai dan bagaimana seorang dai memanfaatkan perangkat teknologi untuk berdakwah. (ybh/hio)