Mojokerto – Suasana penuh haru menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto pada Kamis (20/3/2025) saat puluhan warga binaan berkesempatan berbuka puasa bersama keluarga mereka. Program yang digagas oleh pihak Lapas ini memberikan kesempatan langka bagi para warga binaan untuk merasakan kehangatan keluarga di tengah masa tahanan.

Pantauan di lokasi menunjukkan momen-momen emosional, di mana para warga binaan, khususnya kaum pria, tampak memeluk erat anak-anak mereka, bahkan menggendong balita, sembari menanti azan maghrib. Beberapa di antara mereka terlihat tak kuasa menahan air mata, menyadari betapa berharganya momen kebersamaan ini, yang hanya dapat mereka nikmati di bulan Ramadan tahun ini.
Kehangatan suasana kian terasa dengan penataan ruang yang nyaman oleh petugas Lapas. Sebuah layar televisi berukuran besar disediakan, menayangkan pertandingan sepak bola Tim Nasional Indonesia, menambah semarak kebersamaan saat menunggu waktu berbuka.
Baca juga: Sabet Tiga Besar Terbaik Nasional Cegah Korupsi, Kota Mojokerto Raih Skor MCP 98,41
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, mengungkapkan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Lapas dalam memberikan rasa nyaman kepada warga binaan. Menurutnya, pemenuhan hak-hak warga binaan, termasuk hak untuk berkumpul bersama keluarga, dapat mengurangi potensi depresi dan memberikan dampak positif bagi kondisi psikologis mereka.
“Program ini kami adakan untuk mengobati rasa rindu warga binaan terhadap keluarga mereka, sekaligus memberikan hiburan dengan menonton pertandingan Timnas Indonesia,” ujar Rudi Kristiawan, usai berbaur dengan warga binaan dan keluarga mereka.
Program buka puasa bersama keluarga ini dijadwalkan berlangsung setiap hari Kamis selama bulan Ramadan, dengan kuota 50 warga binaan setiap sesinya. “Kami membatasi kuota 50 orang setiap minggu karena tidak semua warga binaan memiliki keluarga yang dapat berkunjung,” jelas Rudi Kristiawan.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, yang menilai bahwa pendekatan humanis dalam pembinaan warga binaan dapat memberikan dampak positif bagi proses rehabilitasi mereka. Diharapkan, program ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi Lapas lainnya dalam memberikan perhatian terhadap hak-hak warga binaan.