Mahasiswa Didorong Berpikir Jernih dan Berakar pada Nilai Kebangsaan

Teguh Darmawijaya

Minggu, 28 September 2025

Mahasiswa Didorong Berpikir Jernih dan Berakar pada Nilai Kebangsaan (Foto: IST/ Nasional.news)

Spektrum bahasan

NASIONAL.NEWS — Di tengah dinamika bangsa yang penuh tantangan, mahasiswa dituntut tidak hanya hadir sebagai pengamat, tetapi juga menjadi aktor perubahan.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pengurus Pusadit Gerakan Mahasiswa Hidayatullah (PP GMH), Rizki Ulfahadi, dalam acara Dialog Kebangsaan dan Doa Bersama yang digelar di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok pada Sabtu (27/9/2025).

“Mahasiswa tidak boleh sekadar jadi penonton. Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pengkritik. Inilah saatnya mahasiswa bangkit dengan cara berpikir yang jernih, progresif, dan tetap berakar pada nilai kebangsaan,” ujarnya menegaskan.

Acara yang diinisiasi PP GMH bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Hidayatullah Depok ini mengangkat tema “Membaca Indonesia: Mahasiswa di Tengah Gejolak Bangsa.” Tujuannya, memperkuat peran mahasiswa sebagai garda depan penjaga moral bangsa di tengah kompleksitas sosial, politik, dan ekonomi.

Rizki menilai tema tersebut lahir dari keresahan bersama atas arah perjalanan bangsa yang membutuhkan partisipasi kritis generasi muda. Ia menyoroti kepemimpinan nasional yang masih kerap diwarnai tarik ulur kepentingan.

“Gejolak bangsa saat ini, mulai dari krisis kepercayaan hingga masalah ketimpangan, menuntut keberanian moral. Mahasiswa harus berani mengatakan benar itu benar, salah itu salah, tanpa tergantung pada kepentingan politik mana pun,” kata Rizki.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi kelompok independen yang menjaga idealisme. Baginya, suara mahasiswa tidak boleh terkooptasi oleh kepentingan jangka pendek. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa masih punya energi moral untuk ikut membangun negeri,” ujarnya.

Melatih Kepekaan Sosial

Lebih jauh Rizki menilai dialog kebangsaan ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk berlatih kepekaan sosial dan memperluas jejaring intelektual. Rizki menjelaskan bahwa forum ini bukan sekadar rutinitas diskusi.

“Dialog ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan ruang untuk melahirkan gagasan baru dan merawat idealisme mahasiswa,” tegasnya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif. Diskusi dan tanya jawab memberi ruang bagi peserta menyampaikan pandangan tentang kondisi bangsa, sementara doa bersama menutup acara sebagai wujud harapan kolektif untuk kebaikan Indonesia.

TERKAIT LAINNYA