DI TENGAH hiruk-pikuk dunia modern yang serba instan, banyak manusia lupa akan hakikat sejati kehidupan. Sebagian besar orang terjebak dalam rutinitas harian tanpa memahami tujuan utama mereka hidup.
Aktivitas dari bangun tidur hingga kembali terlelap sering kali hanya berputar pada pencarian materi semata. Namun, apa yang sebenarnya menjadi tujuan hidup kita sebagai manusia?
Jawaban sederhana namun mendalam ini diungkapkan oleh Mas Imam Nawawi dalam kajian inspiratif yang diunggah di Channel YouTube dengan judul “Inilah Sistem Penjelas Mengapa Manusia Mudah Terseret dalam Kebinasaan!”.
Mas Imam Nawawi, seorang penulis dan penceramah yang aktif mengisi kajian keislaman, menekankan bahwa setiap manusia perlu memahami tujuan hidupnya agar tidak tersesat dalam arus materialisme yang semakin deras.
“Pahami tujuanmu, maka hidupmu akan lebih berarti,” ujarnya dalam kajian tersebut.
Pesan ini bukan hanya sekadar nasihat, melainkan sebuah panggilan untuk merenung dan merefleksikan nilai-nilai keimanan di tengah gemerlap dunia yang sering kali menyesatkan.
Hidup yang Berorientasi pada Tujuan
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memahami bahwa tujuan utama hidup adalah beribadah kepada Allah SWT.
Namun, realitanya, banyak orang yang menjadikan materi sebagai tolak ukur kesuksesan dan kebahagiaan. Mereka beranggapan bahwa jika esok hari bisa makan, maka segalanya akan baik-baik saja. Pandangan seperti ini, menurut Mas Imam Nawawi, adalah bentuk kecerobohan spiritual yang dapat membuat hidup menjadi sia-sia di mata Allah.
Dalam Al-Qur’an, Surah Al-Ashr ayat 1-3 dengan tegas menyatakan bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran serta kesabaran.
Ayat ini menjadi pengingat bahwa hidup bukanlah tentang berlomba-lomba mengejar harta atau status sosial, tetapi tentang memberikan manfaat bagi orang lain dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Kisah Peradaban yang Lupa Akan Tujuan
Mas Imam Nawawi juga mengajak kita untuk melihat sejarah peradaban manusia. Sejak zaman Nabi Nuh AS, kaum Ad, dan kaum Tsamud, manusia telah menunjukkan kemampuan intelektual dan teknologi yang luar biasa.
Piramida yang dibangun pada masa Nabi Musa AS adalah salah satu bukti nyata kemajuan peradaban manusia. Namun, meskipun memiliki kecerdasan dan teknologi canggih, mereka tetap binasa karena lupa akan tujuan utama hidup: beribadah kepada Allah.
Di era modern seperti sekarang, fenomena serupa masih terjadi. Banyak pejabat negara yang terjerumus dalam korupsi karena menjadikan materi sebagai tujuan utama hidup.
Masyarakat kecil pun tak luput dari dampak negatif materialisme, seperti terjebak dalam jeratan judi online. Semua ini terjadi karena mereka lupa bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari harta, tetapi dari ketenangan hati yang lahir dari iman dan amal saleh.
Langkah Menuju Hidup yang Lebih Terarah
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar hidup lebih bermakna?
Mas Imam Nawawi memberikan tiga langkah praktis yang dapat kita terapkan:
- Pahami Tujuan Hidup. Kita harus sadari bahwa tujuan utama hidup kita adalah beribadah kepada Allah. Dengan pemahaman ini, kita akan lebih mudah menemukan arah dan makna dalam setiap aktivitas.
- Tentukan Target Spiritual. Buat jadwal untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, atau berdzikir. Jadikan ibadah sebagai bagian integral dari keseharian kita.
- Tanamkan Prinsip Kebaikan. Ingatlah bahwa hidup hanya sekali dan tidak boleh rugi. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan manfaat kepada orang lain, baik melalui ilmu, tenaga, maupun harta.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Kajian ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Di tengah arus materialisme yang semakin kuat, kita harus tetap teguh pada nilai-nilai keimanan. Jangan biarkan kehidupan dunia yang fana ini menutupi pandangan kita terhadap kebahagiaan hakiki di akhirat.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung, yang tidak hanya mencari kebahagiaan duniawi, tetapi juga berusaha meraih ridha Allah. Mari bersama-sama menjadi pribadi yang lebih baik, memberikan manfaat bagi sesama, dan menjadikan hidup ini sebagai ladang amal untuk kebahagiaan abadi di masa depan.
Seperti kata Mas Imam Nawawi, “Jika kita memahami tujuan hidup, maka setiap langkah kita akan penuh makna.” Yuk, mulai hari ini, mari kita jalani hidup dengan lebih terarah dan bermakna!.
*) ANGGUN DAMAYANTI, penulis adalah peserta pelatihan kelas jurnalistik nasional.news