Menko Sebut Digitalisasi Menjadi Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

NN Newsroom

Jumat, 22 Agustus 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Peluncuran Media Suar di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025 (Foto: Dok. ekon.go.id)

Ringkasan cakupan

NASIONAL.NEWS — Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang solid di tengah ketidakpastian global. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan meningkat tipis ke angka 3% dengan inflasi yang cenderung menurun, sementara Indonesia berhasil mempertahankan optimisme dengan pertumbuhan yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan hal ini dalam acara Peluncuran Media SUAR di Jakarta, Kamis (21/08/2025).

“Ekonomi Indonesia terus berkinerja baik dengan pertumbuhan 5,12% (yoy) di Kuartal II-2025, dan didukung oleh inflasi yang terkendali,” katanya, seperti siaran pers dikutip dari laman ekon.go.id, Jum’at (22/8/2025).

Kondisi ini, terang Airlangga, mencerminkan efektivitas koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor rill dalam menjaga keseimbangan makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Indonesia juga mengupayakan terobosan negosiasi perdagangan melalui perluasan cakupan layanan digital, investasi asing dan reformasi struktural,” katanya.

Dalam konteks ini, Menko Airlangga menyoroti peran ekonomi digital yang kini menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia.

“Ekonomi digital saat ini juga telah menjadi sumber pertumbuhan baru. Tidak lagi hanya pelengkap, melainkan mesin utama pertumbuhan,” katanya menekankan.

Dia menyebutkan, dengan 212 juta pengguna internet aktif dan 59,3% masyarakat yang rutin membeli produk serta menggunakan layanan secara online, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD360 miliar dalam gross merchandise volume pada 2030.

“Terjadi disrupsi digitalisasi di berbagai bidang, misalnya kita lihat tren payment system yang terus naik di bidang digital payment. Cashless society menjadi kenyataan, tapi memang ada disparitas antara kota besar dan kecil, jadi ini yang terus kita monitor. Kita juga akan mendorong capaian negara-negara ASEAN dalam ekonomi digital melalui DEFA,” katanya.

Pemerintah Lakukan Lagkah Strategis

Lebih jauh Airlangga mengatakan pemerintah terus melanjutkan langkah strategis untuk menguatkan sumber-sumber ekonomi baru, termasuk diversifikasi pasar ekspor, transformasi digital dan ekonomi kreatif.

Pemerintah juga, lanjut dia, meneruskan langkah penguatan hilirisasi industri dan semikonduktor, transisi energi melalui ketenagalistrikan, kendaraan listrik, biodiesel, serta pengembangan energi baru terbarukan. Deregulasi sektoral juga menjadi bagian dari upaya memperkuat perekonomian nasional.

Keberhasilan langkah-langkah strategis tersebut menurutnya memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media.

Inovasi dan kerja sama lintas sektor disebut dia sebagai kunci utama untuk memajukan dunia usaha dan perekonomian Indonesia.

“Pemerintah juga fokus menciptakan iklim usaha kondusif, mendukung belanja pemerintah yang efektif, mendorong UMKM naik kelas melalui teknologi, serta menguatkan regulasi terkait digitalisasi dan kemandirian energi,” imbuhnya.

Airlangga berharap peluncuran media SUAR dapat menjadi sebuah titik awal dari optimisme dan produktif dalam penyajian informasi yang tidak hanya mengangkat permasalahan, tetapi lebih jauh menekankan pada solusi dan peluang bagi dunia usaha.

“SUAR ini penting di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini, dan saya juga senang SUAR ini dijalankan oleh awak media yang berpengalaman,” katanya.

Acara ini turut dihadiri pendiri Suar Sutta Dharmasaputra, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, CEO dan Editor in Chief SUAR Sutta Dharmasaputra, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat, serta Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi.

TERKAIT LAINNYA