JAKARTA – Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI Pusat akan menggelar acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia. Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada Rabu, 26 Juli 2023.
Terkait persiapan acara tersebut, LSBPI MUI menggelar konsinyering di Jakarta pada Rabu (19/7/2023). Konsinyering itu dihadiri oleh Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC). Ketua MUI yang membawahi LSBPI, Dr KH Jeje Zainudin memimpin langsung konsinyering tersebut.
Ketua Panitia Kongres Budaya Umat Islam, Ustadz Erick Yusuf mengatakan, konsinyering itu dilaksanakan dalam rangka pematangan tema yang akan dibahas di kongres.
“Jadi sebetulnya pertemuan ini adalah pertemuan dari tim perancang tema kongres agar matang. Agar pembahasan per komisi matang, yang akan digulirkan di dalam kongres. Dan nanti menjadi menjadi satu tawaran solusi untuk masyarakat,” kata Ustadz Erick Yusuf dalam keterangannya diterima media ini, Selasa (25/7/2023).
Erick menambahkan, “Semoga dengan adanya konsinyering ini insya Allah para nara sumber akan mendapatkan satu kerangka bahasan yang tajam untuk memaparkan materi atau makalahnya.”
Terkait narasumber, Erick mengemukakan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia akan menampilkan narsum para pakar, para ahli, alim ulama dan praktisi di bidang seni budaya Islam. “Mereka semuanya mempunyai kapasitas yang mumpuni,” ujarnya.
Ketua MUI yang membawahi bidang seni budaya dan perababan Islam, Dr KH Jeje Zainudin, menambahkan, konsinyering ini sebagai salah satu upaya bagaimana mematangkan seluruh rangkaian acara kongres dari mulai penyepakatan tema besar, kemudian point-point pembicaraan di seminar maupun di komisi.
Selain itu, tambah Jeje, kata-kata kunci untuk merumuskan rekomendasi dan deklarasi sebagai draft yang ditawarkan kepada peserta sebagai produk yang dihasilkan dari kongres.
“Sehingga, insya Allah kongres ini menghasilkan kesepakatan statement dalam bentuk deklarasi maupun rekomendasi. Maka konsinyering ini penting untuk penyelarasan konsep-konsep kongres tersebut,” tuturnya.
Perjalanan Panjang
Dalam kesempatan sebelumnya Ustadz Erick Yusuf memaparkan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia merupakan sebuah perjalanan panjang dari Ketua MUI yang sebelumnya, KH Ma’ruf Amin (kini wapres) yang kemudian mengamanatkan bahwa dengan adanya berbagai masalah tentang seni budaya di keumatan, maka diperlukan sebuah kajian yang bisa menentukan arah bagaimana sebetulnya seni budaya Islam di Indonesia.
“Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu telah melewati perjalanan panjang yang telah dilakukan oleh LSBPI MUI dari mulai Munas, FGD-FGD Road to Kongres, serta Multaqo seniman dan budayawan Indonesia. Dari kegiatan FGD dan Multaqo itu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi dari para ahli/ akademisi ekspert yang memberikan pandangan-pandangannya,” kata Erick Yusuf.
Ia menambahkan, “Kongres Budaya Umat Islam Indonesia diharapkan menjadi sebuah oase di tengah dahaganya pembahasan-pembahasan yang bisa memberikan insight atau wawasan bahkan tuntunan kepada masyarakat, khususnya umat Muslim.”