BERAPA kali dalam sehari Anda merasa lelah, stres, atau bahkan kehilangan arah? Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, sudahkah Anda berhenti sejenak untuk bertanya. Apakah saya sudah cukup merawat diri, baik jasmani maupun rohani?
Hidup di era serba cepat sering kali membuat kita lupa bahwa tubuh dan jiwa adalah amanah dari Allah. Kita terlalu sibuk mengejar dunia, namun melupakan hak tubuh yang harus dipenuhi dan hati yang membutuhkan kedamaian. Padahal, dalam Islam, merawat diri bukan hanya keharusan, tetapi juga bagian dari ibadah.
Self-care Islami bukanlah sekadar tren, melainkan cara spesial untuk menemukan ketenangan, memperkuat hubungan dengan Allah, dan menjaga keseimbangan hidup.
Dengan langkah-langkah sederhana yang sarat makna, Anda bisa merawat diri sekaligus mendekatkan hati kepada Sang Pencipta. Jadi, bagaimana Islam mengajarkan self-care yang penuh makna ini? Mari kita jelajahi bersama.
Menemukan Kedamaian Jiwa
Dalam setiap hembusan napas kita, ada rahmat Allah yang tak pernah putus. Namun, apakah kita sudah memberikan waktu untuk merawat diri, baik fisik maupun jiwa, sebagai amanah dari-Nya?
Dalam kehidupan yang serba cepat, kita sering terjebak dalam rutinitas hingga melupakan kebutuhan paling mendasar, yaitu merawat diri. Bagi seorang Muslim, self-care bukan sekadar tren modern, ini adalah sebuah bentuk ibadah. Islam memandang manusia sebagai ciptaan yang istimewa, dengan tubuh, jiwa, dan akal yang harus dijaga.
Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak atasmu.” (HR. Bukhari).
Self-care Islami mengintegrasikan perawatan fisik, mental, dan spiritual. Ini tidak hanya semata perkara memanjakan diri, tetapi juga cara mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kesejahteraan jiwa, dan memupuk kedamaian batin.
Lalu, bagaimana kita melakukannya?
1. Mulailah dengan Habluminallah
Tidak ada ketenangan sejati tanpa hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta. Shalat, dzikir, dan tadabbur Al-Qur’an adalah bentuk self-care spiritual yang paling utama. Shalat tepat waktu, misalnya, tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga memberikan jeda dari kesibukan duniawi.
Jadikan shalat sebagai me-time. Fokuskan hati dan pikiran saat menghadap Allah. Luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dengan terjemahan, sehingga Anda memahami pesan-pesan-Nya. Dzikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar dapat membantu menenangkan hati di tengah kegelisahan.
“Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
2. Melakukan Refleksi Diri
Muhasabah atau refleksi diri adalah bentuk self-care yang sering diabaikan. Sebelum tidur, luangkan waktu beberapa menit untuk merenungkan apa yang telah Anda lakukan hari ini. Apa yang bisa diperbaiki? Apa yang perlu disyukuri? Aktivitas renungan ini membantu kita menjadi lebih sadar akan tindakan dan niat kita.
Anda juga dapat membuat semacam jurnal harian untuk mencatat hal-hal yang Anda syukuri dan evaluasi diri. Renungkan bagaimana Anda bisa lebih baik keesokan harinya, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama. Muhasabah adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar dalam hidup Anda.
3. Istirahat dan Pola Hidup Sehat
Islam menekankan pentingnya menjaga tubuh karena tubuh adalah amanah dari Allah. Pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup dan makan makanan yang halal dan thayyib, bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental.
Mulailah biasakan tidur cukup sesuai dengan sunnah Rasulullah, yaitu tidur awal malam dan bangun untuk shalat malam.
Konsumsi makanan bergizi dan hindari berlebihan, sesuai dengan firman Allah: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31). Tubuh yang sehat memberikan energi untuk beribadah dan menjalankan tanggung jawab dengan lebih baik.
4. Menjaga Kebaikan Silaturahim
Islam mengajarkan bahwa kita tidak hidup sendiri. Menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat adalah bentuk self-care yang mendalam. Saat kita berbuat baik kepada orang lain, Allah akan menenangkan hati kita.
Caranya, luangkan waktu untuk menelepon orang tua atau teman lama atau rutinkan berbagi rezeki dengan sedekah, karena Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu menenangkan hati.” Silaturahim memperkuat hubungan sosial dan akan membawa keberkahan dalam hidup Anda.
5. Berjalan di Alam
Dalam Al-Qur’an, Allah sering mengajak kita untuk memperhatikan ciptaan-Nya di alam semesta, inilah esensi apa yang disebut dengan tadabbur. Berjalan di taman, melihat keindahan langit, atau menikmati suara burung adalah bentuk self-care yang menghubungkan kita dengan tanda-tanda kebesaran Allah.
Jangan lupa untuk selalu luangkan waktu untuk berjalan pagi sambil merenungkan ciptaan Allah. Ingatlah ayat ini saat menikmati alam:
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir.” (QS. Ali Imran: 190)
Aktivitas jelajah bumi untuk membaca kebesaran Allah SWT ini membantu Anda melepaskan stres dan mendekatkan hati kepada Sang Pencipta.
6. Syukur Mendalam
Salah satu cara terbaik untuk merawat jiwa adalah dengan bersyukur. Saat Anda bersyukur dengan ketulusan yang penuh, Anda akan merasa cukup, selalu gembira, dan bahagia dengan apa yang Allah berikan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak bersyukur atas yang sedikit, ia tidak akan bersyukur atas yang banyak.” (HR. Ahmad)
Diantara penerapan rasa syukur yang bisa dirutinkan adalah mencatat tiga hal yang Anda syukuri setiap hari, sekecil apa pun itu. Ucapkan Alhamdulillah setiap kali Anda merasakan nikmat Allah, baik itu kesehatan, makanan, atau udara segar. Syukur adalah kunci untuk melihat hidup dari sudut pandang yang lebih positif.
7. Menjaga Keikhlasan
Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah dan tindakan. Dengan ikhlas, kita menjalani hidup tanpa beban, karena segala sesuatu dilakukan hanya untuk Allah. Ini juga termasuk menerima takdir Allah dengan tawakal.
Latihlah ikhlas agar menjabi habit Anda dengan selalu memperbaiki niat sebelum memulai aktivitas, baik dalam bekerja maupun beribadah.
Saat menghadapi kesulitan, ingat bahwa setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah untuk menguatkan hamba-Nya.
“Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Ma’idah: 23)
8. Keseimbangan Dunia dan Akhirat
Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tetapi juga jangan lengah dalam beribadah. Berikan waktu untuk menikmati hidup dengan cara yang Allah ridhai.
Ikutilah langkah-Langkah untuk mensinergikan keduanya dengan menjadwalkan waktu untuk bersantai, misalnya dengan membaca buku Islami atau mendengarkan ceramah agama di Youtube atau Spotify. Hindari aktivitas yang tidak bermanfaat dan fokus pada hal-hal yang mendekatkan Anda pada Allah.
Merawat Diri adalah Bagian dari Ibadah
Self-care Islami adalah tentang menyelaraskan tubuh, jiwa, dan hati dengan kehendak Allah. Saat Anda merawat diri dengan cara yang benar, Anda tidak hanya menjaga kesehatan fisik dan mental tetapi juga memperkuat hubungan spiritual Anda dengan Allah.
Ingatlah bahwa merawat diri bukanlah bentuk egoisme, melainkan tanda syukur atas nikmat yang Allah berikan. Mulailah dari hal kecil, dan rasakan kedamaian jiwa yang perlahan tumbuh.
“Barangsiapa bersyukur, maka Aku akan tambah nikmat kepadanya.” (QS. Ibrahim: 7)
Dengan langkah-langkah ini, mari kita jadikan self-care sebagai ibadah harian yang penuh makna dan membawa ketenangan dalam hidup. Siapkah Anda untuk merawat diri sebagai wujud cinta kepada Allah dan diri sendiri?.