Jakarta – Permukiman di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur, hingga Selasa (4/3/2025) malam masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Kondisi ini memaksa sebagian besar warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti bangunan sekolah yang dijadikan posko darurat.

Meski demikian, sejumlah warga memilih bertahan di rumah mereka untuk menjaga barang-barang berharga dari kemungkinan pencurian. “Kami khawatir kalau rumah ditinggalkan, barang-barang bisa hilang. Jadi, saya dan keluarga tetap bertahan di lantai dua,” ujar salah seorang warga setempat.
Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung yang meluas hingga ke kawasan permukiman dan jalan raya. Sebelumnya, banjir juga sempat menggenangi Jalan Jatinegara Barat dengan ketinggian air mencapai 50 cm, sehingga akses dari Kampung Melayu menuju Matraman harus ditutup sementara.
Baca juga: 114 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ketinggian Tertinggi Capai 3,1 Meter
Namun, kondisi di Jalan Jatinegara Barat mulai menunjukkan perbaikan setelah lebih dari tujuh jam upaya penanganan. Tim Gulkarmat Jakarta Timur terus bekerja keras memompa air untuk mengurangi volume genangan. “Kami masih fokus mengeringkan genangan agar jalan raya bisa kembali digunakan,” kata salah satu petugas Gulkarmat di lokasi.
Meskipun genangan di jalan utama berangsur surut, situasi di Kebon Pala masih jauh dari normal. Warga yang mengungsi berharap adanya bantuan lebih lanjut, terutama logistik seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Pemerintah daerah bersama tim tanggap bencana telah mendirikan beberapa posko bantuan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Namun, akses menuju lokasi yang sulit akibat tingginya genangan menjadi tantangan tersendiri.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda air akan segera surut di kawasan Kebon Pala. Warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait demi keselamatan mereka.