Perpustakaan Nasional Jadi Rumah Peradaban, BPOM Serahkan Buku Karya Kepala Lembaga

NN Newsroom

Kamis, 18 September 2025

Foto: Dok. BPOM

NASIONAL.NEWS — Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia menjadi tujuan kunjungan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (18/9/2025). Kegiatan ini tidak hanya menandai kerja sama lintas lembaga, tetapi juga menguatkan narasi keindonesiaan bahwa literasi adalah fondasi kemajuan bangsa.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar, didampingi Sekretaris Utama Jayadi, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif William Adi Teja, serta rombongan Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPOM yang diketuai Elfi Taruna Ikrar.

Kehadiran mereka bertepatan dengan momentum Bulan Gemar Membaca yang diperingati setiap September dan Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September.

Dalam kunjungan ini, Taruna Ikrar mengaku baru untuk pertama kalinya menapakkan langkah di gedung Perpustakaan Nasional. Rasa takjubnya ia ungkapkan secara langsung.

“Ini pertama kali saya mengunjungi Perpustakaan Nasional dan saya sangat bangga karena Perpusnas sangat besar, bahkan telah mendapatkan rekor MURI,” ucapnya.

Dialog Literasi dan Pelestarian Informasi

Kesan positif juga datang dari Ketua DWP BPOM, Elfi Taruna Ikrar, yang menuturkan semangatnya untuk kembali datang bersama keluarga.

“Kami pun sangat bersemangat untuk berkunjung lagi bersama anak-anak kami,” katanya.

Rombongan BPOM disambut oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Suharyanto serta Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Indra Astuti.

Sambutan hangat itu mengawali dialog mengenai literasi, pelestarian informasi, dan sinergi program pengawasan obat dan makanan.

Sebagai bentuk kontribusi intelektual, Taruna Ikrar menyerahkan tujuh buku yang ditulisnya selama menjabat Kepala BPOM.

Ia menyebut Perpusnas sebagai “rumah peradaban” tempat ilmu pengetahuan disemai. “Tujuan kami menulis buku adalah untuk berkontribusi terhadap peradaban di negeri ini,” ujarnya.

Menurutnya, karya-karya tersebut adalah wujud tanggung jawab strategis dalam mengawal transformasi pengawasan obat dan makanan. “Buku-buku ini diharapkan memperkaya koleksi Perpusnas dan menjadi sumber inspirasi,” tambahnya.

Buku Hibah di Perpusnas

Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Indra Astuti menegaskan bahwa buku-buku hibah akan dijadikan koleksi baru sekaligus dapat didistribusikan ke perpustakaan lain.

“Tentunya akan kami pelihara dan didayagunakan oleh masyarakat luas sehingga pengetahuan yang ada bisa tersebar luas,” jelasnya.

Perpusnas sendiri telah berkembang pesat sejak berdiri pada 1980. Kini, perpustakaan ini menghadirkan berbagai layanan digital, seperti Khastara (Khasanah Pustaka Nusantara), portal koleksi langka, hingga e-Resources untuk mengakses jurnal internasional.

Gedung setinggi 24 lantai yang disebut sebagai perpustakaan nasional tertinggi di dunia ini juga memiliki fasilitas ruang diskusi, mini teater, hingga koleksi naskah kuno Nusantara.

Dalam rangkaian kunjungan, Taruna Ikrar bersama Elfi Taruna Ikrar turut mendaftar menjadi anggota Perpusnas. Menutup kegiatan, ia menekankan peran penting perpustakaan dalam kebudayaan bangsa.

“Saya bangga terhadap Perpustakaan Nasional kita yang memiliki koleksi luar biasa,” ujarnya. Ia menambahkan, “Perpustakaan Nasional memiliki peran signifikan, bukan hanya sebagai rumah peradaban, tetapi juga wadah transformasi kebudayaan.”

TERKAIT LAINNYA