QRIS dan Kedaulatan Ekonomi, Wapres Gibran Ungkap Lonjakan Transaksi Digital di Indonesia

Anchal M. Said

19 Mei 2025

2
Min Read
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka (tangkapan layar/ Youtube @GibranTV)

NASIONAL.NEWS — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan bahwa sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mengalami perkembangan pesat dan memainkan peran penting dalam mendukung kedaulatan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Wapres dalam video monolog di Youtube bertajuk “Scan QRIS-nya: Ini Tentang Kedaulatan Ekonomi Bangsa”, yang dirilis oleh akun Youtube terverifikasi Gibran di Jakarta pada Jum’at (16/5/2025).

Menurut Gibran, QRIS telah memberikan solusi pembayaran yang efisien tanpa harus bergantung pada uang tunai, kartu debit atau kredit, serta perangkat Electronic Data Capture (EDC).

Sistem ini menyederhanakan transaksi antara konsumen dan pelaku usaha, sekaligus memperluas akses terhadap layanan keuangan formal, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Tidak heran jika penggunaannya meledak luar biasa dan sedikit membuat gerah pihak lain,” ujar Gibran dalam pernyataannya.

Pertumbuhan Pesat Pengguna dan Transaksi QRIS

Data terbaru dari Bank Indonesia per Maret 2025 mencatat bahwa jumlah pengguna QRIS telah menembus angka 56 juta orang, dengan lebih dari 38 juta merchant yang telah mengadopsi sistem ini.

Volume transaksi QRIS tercatat mengalami lonjakan signifikan, meningkat 173 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan total transaksi mencapai lebih dari 1 miliar kali.

Disamping itu, nilai nominal transaksi juga mengalami peningkatan sebesar 149 persen, menyentuh angka Rp104 triliun.

Statistik ini mencerminkan akselerasi transformasi digital dalam sektor pembayaran nasional, sekaligus menunjukkan kepercayaan publik terhadap sistem pembayaran domestik yang dikembangkan secara mandiri.

Kontribusi QRIS bagi UMKM dan Inklusi Keuangan

Gibran menegaskan bahwa QRIS tidak hanya bermanfaat bagi konsumen perkotaan, tetapi juga berdampak besar bagi pelaku usaha kecil, pedagang kaki lima, serta industri rumahan di berbagai pelosok Indonesia.

Sebanyak 93 persen dari total merchant pengguna QRIS berasal dari sektor UMKM, mencerminkan tingkat adopsi digital yang tinggi di kalangan pelaku usaha mikro.

Dengan teknologi ini, pelaku UMKM dapat mengakses ekosistem keuangan formal, mulai dari sistem pembayaran, pencatatan transaksi digital, hingga peluang pembiayaan dari lembaga keuangan.

Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat inklusi keuangan nasional dan memperkuat basis ekonomi rakyat.

QRIS sebagai Instrumen Kedaulatan Ekonomi

QRIS merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Inisiatif ini menjadi simbol penting bahwa Indonesia mampu membangun ekosistem keuangan digital yang mandiri, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan nasional.

Wapres Gibran menekankan bahwa dukungan terhadap inovasi seperti QRIS merupakan bentuk nyata dalam menjaga kedaulatan ekonomi bangsa.

Dengan sistem yang terstandarisasi dan dapat diakses secara luas, Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran asing, tetapi juga membangun fondasi ekonomi digital yang berkelanjutan.[]

TERKAIT LAINNYA